Kamis, 25 Desember 2008

Just For Fun

Kepada Rekan-Rekan yang punya simpanan di Perbankan Indonesia :

Mohon kiranya bagi siapa yg memiliki rekening di bank yg tercantum dibawah ini agar waspada dan terus memonitor
perkembangan bank dimaksud sebelum terjadi kesulitan utk mencairkan dananya.

"DAFTAR BANK YANG AKAN TUTUP"

KARENA KRISIS GLOBAL

Dengan krisis global yang melanda dunia secara menyeluruh , maka nasabah saat ini harus pandai2 menilai & memilih bank yg sehat sebagai partner, dalam aktivitas usaha ataupun tempat untuk menyimpan dana. Dengan belum tentunya Barack Obama memenangkan Pemilihan Presiden di Amerika membuat pasar bursa dan perbankan tetap dihantui krisis panjang yang bias berakibat resesi besar seperti tahun 1929, dari para pengamat financial internasional di Bursa Saham Jakarta secara tersirat menyatakan akan ada beberapa bank lagi yang akan tutup, berdasarkan hasil investigasi yang kami peroleh.

Berikut daftar bank bank yang akan tutup:


1. Bank Bukopin
2. Bank BRI
3. Bank Mandiri
4. Bank BTN
5. Bank Danamon
6. Bank BCA
7. Bank BII
8. Bank Permata
9. Bank Niaga
10. Bank Agro
11. Bank ABN
12. Citibank
13. Bank HSBC
14. Bank Panin
15. Bank Standard Chartered
16. Bank BNI

Bank-bank tersebut di atas akan tutup sore hari setiap harinya sekitar pukul 17.00 dan akan dibuka kembali esok pagi setiap harinya sekitar pukul 08.00.

Baca Selengkapnya......

Selasa, 23 Desember 2008

Ditilang Polisi , dan Polisi itu temenku

Cerita ini dari milis klubtmi98uii:

Dari kejauhan, lampu lalu-lintas di perempatan itu masih menyala
hijau.
Jono segera menekan pedal gas kendaraannya. Ia tak mau terlambat.
Apalagi ia tahu perempatan di situ cukup padat, sehingga lampu merah
biasanya menyala cukup lama.
Kebetulan jalan di depannya agak lengang. Lampu berganti kuning.
Hati Jono berdebar berharap semoga ia bisa melewatinya segera.
Tiga meter menjelang garis jalan, lampu merah menyala.Jono bimbang,
haruskah ia berhenti atau terus saja.
"Ah, aku tak punya kesempatan untuk menginjak rem mendadak," pikirnya
sambil terus melaju.

Priiiit!


Di seberang jalan seorang polisi melambaikan tangan memintanya
berhenti.
Jono menepikan kendaraan agak menjauh sambil mengumpat dalam hati.
Dari kaca spion ia melihat siapa polisi itu. Wajahnya tak terlalu
asing.
Hey, itu khan Bobi, teman mainnya semasa SMA dulu.
Hati Jono agak lega.
Ia melompat keluar sambil membuka kedua lengannya.
"Hai, Bob.. Senang sekali ketemu kamu lagi!"
"Hai, Jon." Tanpa senyum.
"Duh, sepertinya saya kena tilang nih? Saya memang agak buru-buru.
Istri saya sedang menunggu di rumah.."
"Oh ya?"
Tampaknya Bobi agak ragu. Nah, bagus kalau begitu.

"Bob, hari ini istriku ulang tahun. Ia dan anak-anak sudah menyiapkan
segala sesuatunya. Tentu aku tidak boleh terlambat, dong."
"Saya mengerti. Tapi, sebenarnya kami sering memperhatikanmu
melintasi lampu merah di persimpangan ini."

Oooo, sepertinya tidak sesuai dengan harapan. Jono harus ganti
strategi.

"Jadi, kamu hendak menilangku? Sungguh, tadi aku tidak melewati lampu
merah.. Sewaktu aku lewat lampu kuning masih menyala."

Aha, terkadang berdusta sedikit bisa memperlancar keadaan.

"Ayo dong Jon. Kami melihatnya dengan jelas. Tolong keluarkan SIM-mu."

Dengan ketus Jono menyerahkan SIM, lalu masuk ke dalam kendaraan dan
menutup kaca jendelanya.
Sementara Bobi menulis sesuatu di buku tilangnya. Beberapa saat
kemudian Bobi mengetuk kaca jendela.
Jono memandangi wajah Bobi dengan penuh kecewa.Dibukanya kaca jendela
itu sedikit.
Ah, lima centi sudah cukup untuk memasukkan surat tilang. Tanpa
berkata-kata Bobi kembali ke posnya..
Jono mengambil surat tilang yang diselipkan Bobi di sela-sela kaca
jendela.
Tapi, hei apa ini. Ternyata SIMnya dikembalikan bersama sebuah nota.
Kenapa ia tidak menilangku.
Lalu nota ini apa? Semacam guyonan atau apa? Buru-buru Jono membuka
dan membaca nota yang berisi tulisan tangan Bobi.

"Halo Jono, Tahukah kamu Jon, aku dulu mempunyai seorang anak
perempuan.
Sayang, ia sudah meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos
lampu merah.
Pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan. Begitu bebas, ia bisa
bertemu dan memeluk ketiga anaknya lagi.
Sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada.
Kami masih terus berusaha dan berharap agar Tuhan berkenan
mengkaruniai seorang anak agar dapat kami peluk.
Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu. Betapa sulitnya.
Begitu juga kali ini.. Maafkan aku Jon. Doakan agar permohonan kami
terkabulkan. Berhati-hatilah. (Salam, Bobi)".

Jono terhenyak. Ia segera keluar dari kendaraan mencari Bobi.
Namun, Bobi sudah meninggalkan pos jaganya entah ke mana.
Sepanjang jalan pulang ia mengemudi perlahan dengan hati tak menentu
sambil berharap
kesalahannya dimaafkan... ....

************ ****

Tak selamanya pengertian kita harus sama dengan pengertian orang lain.
Bisa jadi suka kita tak lebih dari duka rekan kita.
Hidup ini sangat berharga, jalanilah dengan penuh hati-hati.

Drive Safely Guys..

Baca Selengkapnya......

Sabtu, 29 November 2008

BEWARE

Astaghfirullah.....
Sungguh berat memang berjuang di jalan dakwah ini
di harakah yang sy yakini kokoh ini.
Bagi teman-teman yang telah membaca blog Kang Oleh Sholihin harap jangan buru-buru membuat kesimpulan sendiri. Walaupun saya tidak tau masalah yang sebenarnya, tapi dengan membaca blog tersebut sy malah melihat alasan mengapa Kang Oleh bisa diberikan sanksi. Sungguh sedih melihat seorang pejuang mencoba menyelesaikan masalah dengan tidak ma'ruf. Sy berprasangka baik saja bahwa InsyaAllah Kang Oleh ikhlas lillahi ta'ala ingin menyelesaikan masalah, namun sangat disayangkan dengan cara yang tidak ma'ruf.

Sy juga jadi mengerti mengapa orang-orang yang dipermasalahkan oleh Kang Oleh tidak kunjung mengklarifikasi, karena justru ingin menyembunyikan aib Kang Oleh. Namun, lewat blognya justru Kang Oleh menampakkan aibnya sendiri. Sungguh Sayang.....
Ada baiknya sebelum kita meyakini sesuatu, kita lakukan cross check dulu...
Kita telah diberikan tuntunan yang tidak akan pernah menyesatkan kita selamanya, yaitu Al-Qur'an dan Hadits. Maka, marilah berjalan di muka bumi ini dengan menyesuaikan semua tindakan dan pemikiran kita dengan 2 tuntunan ini.
Semoga Allah menguatkan kita semua dalam jalan dakwah ini
Dan semoga Allah menjauhkan kita dari prasangka dan godaan dunia yang dapat menyesatkan kita selamanya....
Amiiin.....

Baca Selengkapnya......

Selasa, 18 November 2008

Susahnya Membahagiakan Seorang Wanita

Jika dikatakan cantik dikira menggoda,
Jika dibilang jelek di sangka menghina
Bila dibilang lemah dia protes,
Bila dibilang perkasa dia nangis

Maunya emansipasi, tapi disuruh benerin genteng, nolak
(sambil ngomel masa disamakan dengan cowok)

Maunya emansipasi, tapi disuruh berdiri di bis malah cemberut
(sambil ngomel, egois amat sih cowok ini tidak punya perasaan)

Maunya emansipasi, sono narik becak
(sambil ngomel, baikan gw jualan pecal dah)

Maunya emansipasi, disuruh angkat beras, muka masam
(sambil ngomel, cowo apa ne.. dah tau beban gw berat (2 mountains)
masi disuruh angkat beginian)

Jika di tanyakan siapa yang paling di banggakan, kebanyakan bilang Ibunya,
tapi kenapa ya... lebih bangga jadi wanita karir,
padahal ibunya adalah ibu rumah tangga

Bila kesalahannya diingatkankan, mukanya merah...
Bila di ajari mukanya merah,
Bila di sanjung mukanya merah,
Jika marah mukanya merah,
Kok sama semua? bingung !!

Di tanya ya atau tidak, jawabnya : diam
Ditanya tidak atau ya, jawabnya : diam
Ditanya ya atau ya, jawabnya : diam
Ditanya tidak atau tidak, jawabnya : diam
Ketika didiamkan malah marah (repot kita disuruh jadi dukun yang bisa
nebak jawabannya)

Di bilang ceriwis marah,
Dibilang berisik ngambek,
Dibilang banyak mulut tersinggung,
Tapi kalau dibilang Supel wadow seneng banget... padahal sama saja maksudnya

Dibilang gemuk engga senang padahal maksud kita sehat gitu lho,
Dibilang kurus malah senang padahal maksud kita "kenapa elo jadi begini
!!!!"

Itulah WANITA, makin kita bingung makin senang dia...

*Dikutip dari email yang dikirim seorang teman

Baca Selengkapnya......

Selasa, 14 Oktober 2008

Surat Untuk Calon Suamiku

Assalamu'alaikum…apa kabar buat calon suamiku. Semoga Allah sentiasa
merahmati dan memberkati dirimu yang tidak pernah kutemui, namun doaku tidak
pernah putus mengiringi setiap langkahmu demi meraih keridhaanNya

Rasulullah SAW pernah bersabda: "Seindah perhiasan dunia adalah wanita yang
solehah,"
Alhamdulillah, itulah anjuran Islam melalui Rasulullah SAW yang kita cintai.
Pilihlah wanita yang mampu menyejukkan pandanganmu dan juga rumah tangga
muslim yang bakal dibina saat menikah nanti.

Wahai calon suamiku,
"Dinikahi seorang wanita karena empat perkara, karena hartanya,
keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Maka pilihlah agamanya, maka
beruntunglah kedua tanganmu".

Itulah sebuah pijakan utama buatmu memilih calon isteri. Sebuah pijakan
utama itu telah menjadi hafalanku sejak aku beranjak dewasa (baca; baligh).

Wahai calon suamiku,
Jika harta yang engkau idamkan, maka ketahuilah diriku bukanlah orang yang
berada. Tiada harta yang dapat kupersembahkan dalam ijab-kabul kita nanti.
Tiada harta sebagai jaminan bahwa engkau akan menikmati sedikit kesenangan
apabila ijab-kabul telah dilafazkan.

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang berfikir". (QS Ar Ruum: 21)

Jika keturunan yang engkau dambakan, ketahuilah bahwa aku hanyalah manusia
biasa dari keluarga yang biasa pula. Namun apa yang pasti. Aku adalah
keturunan yang mulia, ayahanda adalah Nabi Adam as dan bunda Siti Hawa as,
sama seperti mu.

"…Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya. Jika Allah menolong kamu, Maka tak adalah orang
yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi
pertolongan), Maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari
Allah sesudah itu? karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin
bertawakkal. (QS. Ali Imran: 159-160)

Kecantikan, itulah pandangan pertama setiap insan. Malah aku meyakini bahwa
engkau juga tidak terlepas seperti manusia yang lainnya. Ketahuilah wahai
calon suamiku, jika kecantikan itu yang engkau inginkan dari diriku, maka
engkau telah salah langkah.

Tiada kecantikan yang terlihat orang lain yang dapat kupertontonkan padamu.
Telah aku hijabkan (baca; jilbab) kecantikan diriku ini dengan amalan
ketaatan kepada tuntutan agama yang kucintai. Engkau hanya akan sia-sia jika
hanya menginginkan kecantikan lahiriah semata.

Dan aku tidak dapat menjanjikan, bahwa aku mampu membahagiakan rumahtangga
kita nantinya, karena aku memerlukan engkau untuk bersamaku untuk menegakkan
dakwah islam ini, dan aku merelakan diri ini menjadi penolongmu untuk
membangunkan sebuah markaz dakwah dan tarbiyah islamiyah ke arah jihad
hambaNya kepada Penciptanya yang agung, Allahu Rabbi.

Mencari ilmu agama secara bersama, marilah kita jadikan pernikahan ini
sebagai risalah demi meneruskan perjuangan Islam. Aku masih kekurangan ilmu
agama, tetapi berbekal ilmu agama yang ada ini, aku ingin menjadi isteri
yang sentiasa mendapat keridhaan dari Allah dan suamiku.

Hal itu tak lain untuk memudahkan aku membentuk rumah tangga muslim antara
aku, engkau dan anak-anak kita nantinya untuk dibina dan diberikan
pendidikan dengan ketaatan kepada Allah SWT. Aku pun hanya akan bercita-cita
untuk bisa bergelar pendamping solehah bagi sang suami, seperti yang
dijanjikan Rasulullah SAW.

"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan
kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan
dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya
kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu". (QS An Nisa: 1)

Calon Suamiku yang dirahmati Allah
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah
telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain
(wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari
harta mereka". (QS. An Nisaa: 34.)

Aku yakin bahawa engkau adalah pemimpin untuk diriku dan anak-anakku sebagai
pewaris dakwah Islam. Maka, jadikanlah pernikahan ini nantinya sebagai asas
pembangunan iman, bukannya untuk memuaskan bisikan syaitan yang menjadikan
ikatan pernikahan sebagai hawa nafsu semata.

Semoga diriku dan dirimu sentiasa didampingi rahmat dan keridhaanNya.
Lakukanlah tanggungjawabmu itu dengan nilai kesabaran, dan ketabahan. Semoga
kita akan menjadi salah satu daripada jamaah menuju ke syurga, insya Allah.

Ketahuilah wahai calon suamiku, bahwa aku tidak pernah mendambakan mas
khawin yang hanya akan menyebabkan hatiku buta dalam menilai arti kita
dipertemukan Allah atas dasar agama.

Cukuplah seandainya, maharku adalah sebuah qalam mulia, Al-Quran, karena aku
meyakini qalam itu mampu memimpin rumahtangga kita untuk meraih keridhaanNya
bukan kekayaan dunia yang bersifat hanya sementara.

Bantulah aku dalam memperjuangkan dakwah Allah ini melalui pernikahan,
karena ia adalah tempat untuk aku menyempurnakan separuh daripada agamaku,
insyaAllah. Akhlakmu yang terdidik indah oleh ibu bapa dan orang
sekelilingmu, itulah yang aku harapkan daripada harta duniawi yang ingin kau
sediakan untukku.

Kutitipkan sebagian dari pengetahuanku melalui buku "Jalan Dakwah" karya
Syaikh Mustafa Masyhur, yang tidak lagi berwujud keborosan dan kebakhilan
karena semuanya berada di dalam sikap qana'ah (berpuas hati dengan apa yang
ada), ridha dan yakin.

Wahai calon suamiku,
Lihatlah rumahtangga Rasulullah SAW, terkadang sebulan pernah dapurnya tidak
berasap karena tidak ada bahan makanan yang dapat dimasak. Namun, walau
begitu susahnya, rumahtangga Rasulullah SAW tetap menjadi rumahtangga yang
paling bahagia, yang tidak ada bandingnya hingga hari ini.

Terlalu panjang rasanya aku mencoretkan surat ini. Cukup dahulu aku buat
surat ini, andai diizinkan aku akan kembali menitipkankan lagi kiriman
bertintakan hati ini. Akhirnya, saya mohon maaf, biarlah rindu ini
ditumpahkan dalam tinta daripada jemu tatkala kita disatukan.

Wassalam

*Dikutip dari situs myquran.com


Baca Selengkapnya......

Rabu, 06 Agustus 2008

Sudahkah kita bersyukur hari ini ?

Suatu hari, ada seorang teman berkata padaku :
“Aku pengen kasih hadiah untuk Teteh. Tapi aku bingung mo kasih apa, habisnya teteh dah punya semuanya sih. Sebenarnya teteh lagi pengen apa sih ?”
Aku tertegun ketika dia mengatakan itu.
Bukan…… bukan karena terharu atas perhatiannya yang luar biasa.
Bukan juga karena kaget ada yang mo kasih hadiah di hari yang bukan hari ulang tahunku.
Tapi lebih karena kata-kata “Teteh dah punya semuanya sih” yang buat aku tersadar betapa beruntungnya hidupku selama ini.
Dia benar….
Aku tidak mengingkari itu…
Namun betapa sering aku melupakannya……

Aku memiliki rejeki yang lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhanku…
Dari kecil, rejekiku memang bagus…
Waktu kecil, aq sering banget dapat undian dari tabungan di bank yang tercatat atas namaku. Walaupun hadiahnya berupa barang, tapi barang-barang tersebut cukup mahal untuk ukuran waktu itu.
Ketika aku kul S2, aku tidak perlu mikirin uang kuliah lagi karena ada beasiswa yang membuatku tidak perlu bayar SPP ataupun uang SKS-nya.
Dan sekarang pun, ketika beasiswa ku habis masa berlakunya, aku dapat bantuan dana yang lumayan untuk mencukupi semua kebutuhanku.
Belum cukup sampai disitu, gajiku tetap jalan ketika aku kuliah coz sebenarnya kuliah bagian dari pekerjaanku, sehingga aku msh bisa belanja2 barang2 yg gak ‘penting’ seperti sepatu, tas or baju.

Dan rejeki tidak selalu berupa uang kan…
Salah satu bentuk rejeki adalah prestasi dan prestasiku dari kecil gak jelek2 amat…
Waktu SD, sering diikutkan perlombaan dan olimpiade2, walaupun prestasi paling tinggi cuma sampai juara 3, tapi tidak semua orang kan dapat kesempatan itu…
Waktu SD pun, ranking di kelas gak pernah lebih jelek dari ranking 3 dan nilai NEM-ku lumayan bagus. Dan karena itulah aku bisa masuk SMP dengan mulus sementara banyak siswa lainnya masuk dengan menyogok…
Begitu terus sampai SMA hingga akhirnya masuk universitas swasta di Yogya…
Walaupun swasta, tapi uang kuliahku termasuk yang rendah di antara mahasiswa lainnya…
Hal ini bisa terjadi coz nilai ujian masukku yang lumayan bagus sehingga uang pangkalnya tidak terlalu besar dan pernah dapat beasiswa gratis SPP gara2 dapat IPK tertinggi untuk satu jurusan.
Gak cukup sampai disitu, setelah lulus, aku cuma nganggur 1 bulan (padahal rencananya sih mo nganggur dulu selama 6 bulan) dan langsung dapat pekerjaan….

Aku memiliki orang tua, teman2 dan sahabat2 yang begitu penuh kasih sayang dan cinta….
Orang tuaku sangat pengertian…
Ketika aku ngotot untuk pake kerudung di ulang tahunku yang ke-17, mama dengan ikhlas bikinin baju panjang untuk sekolah hanya dalam waktu 3 hari….
Ketika aku pake jilbab, mama sengaja ngubah sekat rumah supaya aku gak perlu lari2 terus di rumah kalo ada tamu datang….
Teman2 dan sahabat2 ku selalu ada ketika aku membutuhkan mereka…
Ketika orang lain mengeluh tidak punya teman untuk berbagi…
Aku tinggal memilih mo curhat ama siapa….
Bahkan ketika aku murung or aku datang sambil menangis, mereka segera berhenti dari aktivitas mereka untuk mendengarkan aku….

Sungguh luar biasa nikmat yg kudapat….
Kenapa selama ini aku buta…
Begitu sering aku mengeluh ini, mengeluh itu…. Seakan-akan apa yang didapat tidak pernah cukup….
Betapa sering aku mengutuk kekuranganku, padahal kekurangan2 itu adalah qadha Allah untuk menyatakan bahwa aku memang cuma manusia…..
Bukan bidadari yang cantik rupa dan sempurna…..
Bukan malaikat yang tidak pernah berbuat salah….
Dan betapa seringnya aku lupa untuk bersyukur….
Untuk segala nikmat yang telah kuperoleh selama ini….
Betapa banyak kemudahan yang telah Allah berikan untukku…
Dan yg kulakukan hanya ucapan Alhamdulillah…
Cukupkah itu…?
Sudahkah aku tunaikan kewajiban2ku pada Allah ?
Sudahkah aku berikan hak Allah ?
Sudahkah aku dedikasikan hidupku hanya untuk Allah ?
Betapa sering aku lalai dalam menjaga tertunainya kewajiban2 ku…
Betapa sering aku lupa akan hak Allah atas diriku…
Dan betapa sering aku lupa akan tujuan aku di ciptakan…….

Sungguh, aku mohon ampun atas kelalaianku…
Sungguh, aku mohon maaf atas ke-alpa-anku….
Dan sungguh, Ya Allah…..
Aku berterima kasih atas segala kasih sayang-Mu padaku…..
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ?” (Q.S. Ar-Rahman 13)

Baca Selengkapnya......

Rabu, 02 Juli 2008

Murung...

Sedih.....
Tahun ini adalah tahun yang sedih
Tahun yang penuh dengan kesedihan
Tahun yang penuh dengan orang-orang yang bersedih
Entah karena kematian, sakit, kecelakaan
Atau karena semakin besarnya himpitan dan kesulitan hidup
Karena kebijakan pemerintah yang tidak pernah berpihak pada rakyatnya

Susah....
Tahun ini adalah tahun yang susah
Tahun yang penuh dengan kesusahan
Tahun yang penuh dengan bertambahnya orang-orang susah
Lagi-lagi karena kebijakan pemerintah yang tidak pernah berpihak pada rakyatnya

Sulit....
Tahun ini adalah tahun yang sulit
Tahun yang penuh dengan kesulitan
Tahun yang penuh dengan orang-orang yang semakin sulit hidupnya
Entah karena harga-harga barang yang semakin naik
Tapi gaji tidak kunjung ikut naik
Ato karena masalah-masalah pribadi yang tidak kunjung selesai
Yach..... seperti tesisku mungkin yang dah gak jelas mo kemana

Sayangnya, dibalik ini semua
aku tidak melihat ada harapan
aku tidak melihat ada cahaya yang akan datang menyongsong
Sehingga aku pun tidak punya gambaran akan solusinya........

Baca Selengkapnya......

Senin, 09 Juni 2008

Finally.....

Alhamdulillah…. :D

Akhirnya SKB Ahmadiyah keluar juga. Walaupun tidak menuntaskan masalah tapi setidaknya ada kemajuan. Walaupun tidak dibubarkan tapi Ahmadiyah sudah diperingatkan untuk tidak menunjukkan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam yang sebenarnya. Tapi, ternyata SKB ini tidak memuaskan kedua pihak, baik yang pro maupun yang kontra. Untuk yang pro mengatakan melanggar HAM, sedangkan yang kontra tetep aja gak ada kepastian. Tapi, apapun itu, yach setidaknya ada kemajuan.

Dan sesuai dengan janjinya yang di video ala Osama bin Laden itu, Munarman akhirnya menyerahkan diri ke kepolisian. Okelah, dia sportif. Itu baru pengacara namanya. Geli juga ngeliat ekspresinya Munarman ketika dia dtng k kepolisian, kayak rada” bahagia gitu. Gimana gak bhagia, di hebohin satu Indonesia, terus di komentarin banyak orang, terus komentarnya lucu” lagi. Kayak Gus Dur tuh, bilang kalo’ Munarman di lindungi ama perwira tinggi polisi. Terus, ada sms aneh yang bilang kalo Munarman dah tewas dengan mengenaskan di hutan karet batujajar, Cimahi. Dalam bayanganku, Munarman tuh setiap hari melototin tipi ngeliat berita setiap saatnya, memonitor setiap perkembangan dan komentar yang ada. Bukannya sedih or panik diberitain tapi dia malah senang banget bisa jadi selebritis dadakan walopun mungkin cuma untuk bulan ini doank…

Padahal, aq kira dia bakal ngumpet sebulan ini, terus aq bayangin dia dah ngelist pertandingan Euro 2008 untuk bulan ini untuk ngabisin waktu nungguin SKB terbit. Cukup ngaco ya bayanganku, dipikir dia gak punya kerjaan lain apa ?

Tapi, Alhamdulillah satu hal yang patut disyukuri, seluruh ulama bersepakat dalam satu hal bahwa insiden ini tujuannya untuk memecah belah umat Islam dan bahwa fokus utama dalam mslh ini adalah ketidakjelasan dalam masalah Ahmadiyyah. Kecuali para ulama yang dibayar ame Amerika kayak yang ada di JIL, Wahid Institut and Gus Dur boo…. Mereka mah tujuannya buat ngebubarin FPI and MUI,jadi rada” gak nyambung gitu….

Soal Gus Dur juga, ada berita yang gak kalah heboh, setelah siangnya berkoar-koar tentang pembubaran FPI akibat insiden monas, malamnya dia ke Amerika buat nerima penghargaan sebagai sekutu Israel yang paling setia. Ceilee….. jadi pembantu setianya Israel nih Gus…. Ck..Ck… hebat ya….????

Yach, semoga semua amalanmu diterima oleh Allah ya, Gus…

Baca Selengkapnya......

Rabu, 04 Juni 2008

Hidup Dakwah Tanpa Kekerasan.....

Wuahh.... Kangen oi nulis di sini....
Alhamdulillah masih punya selera buat nulis lagi.
A lot has been happening....
2 minggu kemarin, emosiku dah gak jelas, seminggu nangis terus, terus minggu berikutnya marah-marah, terus nangis lagi.... kacau banget. Emang lagi banyak masalah sih, tapi kayaknya aku gak bisa cerita semua di sini, intinya berkaitan dengan tesis, stress, tesis, stress, tesis, stress, he..he..he... sama aja ya.. ??

Tapi, aku lagi gak kepengen cerita itu di sini, tapi aku mo cerita soal 'insiden monas' yang terjadi tanggal 1 Juni kemaren yang sekarang lagi jadi topik puanas di tipi".

Ok, mungkin aku ceritain dulu secara singkat kronologis peristiwanya. Terjadi bentrok antara FPI dan Aliansi Kebangsaan (AK) yang lagi demo di monas. Dan bentrok ini mengakibatkan banyak yang luka-luka dan FPI dituduh sebagai biang keributan. Padahal yang terjadi di lapangan adalah awalnya ada Komando Laskar Islam (KLI) yg merupakan gabungan berbagai ormas Islam yg memiliki laskar, yg hendak bergabung dengan massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang sedang berdemo tentang kenaikan harga BBM. Pada saat itu juga ada massa dari PDI-P yg juga sedang mengadakan acara di bagian lain dari monas. Lalu, tiba" dtang massa dari AK sambil membawa ibu" dan anak", padahal ijin mereka tidak menyertakan route demo ke monas. (Aneh....?) Sebenarnya kepolisian sdh mengingatkan AK agar tidak berdemo di monas karena selain tidak ada ijinnya, juga dikhawatirkan akan mengakibatkan keributan karena berdekatan dengan massa lainnya. Tapi, peringatan itu tidak dipatuhi.
Lalu,provokasi dimulai. Orator dari AK ada yg mulai menyebutkan FPI sebagai laskar setan dan laskar kafir. Mulailah keributan terjadi, lalu ada pihak-pihak dari AK yg mulai menghina Islam dgn kata" seperti '
Islam anjing' dan 'Orang Islam anjing' (Astaghfirullah....?) Bahkan ada pihak" dari AK yg membawa-bawa senjata api seperti sdh disiapkan dari awal.
Dan selanjutnya terjadilan insiden monas itu, tapi FPI tidak pernah menyentuh ibu" dan anak", seperti yang dituduhkan oleh AK.

Memang, di satu sisi seharusnya simpatisan FPI bisa menahan diri, menggunakan logika mereka daripada emosi. Bukannya katanya cowok itu lebih rasional dari cewek ? Apalagi cowok" ini sering diistilahkan dengan
ikhwan coz mereka juga mengkaji Islam. (Padahal ikhwan tuh artinya cowok dlm bhs Indonesia) Katanya kan ikhwan itu sudah terwarnai oleh Islam jadi menilai segala sesuatunya dengan Islam dan hnya Islam. Jadi, kenapa bisa terpancing oleh provokasi murahan macam itu ?
Dan memang FPI memiliki track record yang cukup buruk coz aktivitas fisik (baca: kekerasan) yang sering mereka lakukan. Padahal ada banyak cara lain untuk menyuarakan kebenaran.
Terlepas dari itu semua, apa yang dilakukan oleh AK juga sama sekali tdk terpuji, bahkan ada kesan disengaja. Kata" yang dilontarkan saat demo sangat provokatif sehingga sebenarnya sudah bisa diprediksi bakal ribut. Bahkan fitnah" terus dilancarkan pasca insiden monas. Salah satunya, foto Panglima KLI, Munarman yang juga seorang advokat sedang mencekik orang yang kmdian diklaim orang AK padahal itu orangnya FPI.

Tapi, sedih melihat kelanjutan cerita ini. Bagaimana tidak, 57 simpatisan FPI ditangkap dan diinterogasi. Sedangkan dari AK belum jg diperiksa oleh kepolisian, padahal MUI sdh menyarankan agar kepolisian seimbang dalam pemeriksaan. Lebih sedih lagi melihat tanggapan Munarman ketika mengklarifikasi foto yang menjadi sasaran fitnah. Gimana gak, Munarman mengancam akan menyerbu Tempo jika Gunawan Muhammad (redaktur Tempo) tidak sujud meminta maaf padanya. Itukan sombong banget ??? Terus nyuruh orang sujud, yg bener aja donk... kita kan cuma boleh sujud sama Allah ??? (Sebel....sebel.....) Padahal Munarman itu kan pengacara, seharusnya dia tau donk kalo semua omongan dia itu bisa digunakan dalam pengadilan dan bisa memberatkan dia. Bodoh.....!!!!!!!!!!

Maaf, aku jadi esmosi nih.....
Soalnya sebel ngeliat seorang pengacara berpengalaman 15 tahun gak bisa mengendalikan kata-katanya. Seharusnya dia menata kata-katanya agar bisa meraih dukungan publik. Bukan kemudian malah membuat citranya menjadi semakin negatif. Terus, sekarang dia gak juga menyerahkan diri padahal kepolisian dah nyuruh dia untuk datang. Terus, katanya dia gak akan menyerahkan diri sebelum kepolisian menindaklanjuti laporan FPI. Waduuuh..... Dia emangnya mo ngatur polisi ?????

Memang, selama ini pemerintah kita tuh buta dan tuli. Cuma nurutin maunya orang" yang punya duit. Tapi, bukan berarti kita menghalalkan segala cara kan untuk menyembuhkan penyakit pemerintah kita ???? Memang, kita ingin Islam diterapkan secara menyeluruh coz di Al-Qur'an kita diperintahkan untuk masuk Islam secara kaffah. Tapi, kita juga diwajibkan untuk berlaku ma'ruf dalam dakwah kan ?? Mengerti situasi umat, menyampaikan dengan santun agar umat menerima adalah salah satu caranya. Bahkan kita harusnya melebur dengan umat, tidak berbeda dengan umat sehingga umat pun otomatis terwarnai dengan kita. Bagaimana umat bisa menerima kita kalo kita kayak nantangin mereka ?
Yach, aku juga bisa berdo'a semoga yang haq akan terlihat sebagai yang haq dan yang bathil akan terlihat kebathilannya. Amiin....

Baca Selengkapnya......

Kamis, 22 Mei 2008

Teman Lama

Alhamdulillah bisa nulis lagi....
Kali ini pengen cerita soal teman lama yang udah lama gak ketemu. Dulu, waktu awal" di Bandung aku langsung punya warung tenda favorit, Tenda Milan namanya yang terletak di Simpang Dago.

Kenapa aku suka warung ini ?
Coz selain masakannya yang sedap, terutama ayam rica-rica nya, teteh yang jualan juga cantik dan ramah. Jadi, kalo nungguin ayamnya dimasak,aku suka ngobrol" ama teteh-nya. Kita sebut aja namanya Teh Milan ya....Ketika awal aku ketemu teh Milan, yang terbayang di kepalaku adalah teh Milan pasti suaminya tajir, secara tetehnya cantik banget. Dan pasti teh Milan jualan cuma buat nyalurin hobi dagang aja, tapi gak niat dapatin keuntungan. Tapi,selama ngobrol ama si teteh, gak pernah sekalipun aku dengar cerita tentang suaminya. Ini bikin aku sibuk menduga-duga, jangan" teh Milan gak punya suami, makanya dia jualan, ato jangan" teteh ini 'kecelakaan' (karena dia dah punya anak yang cuantik buanget) tapi gak married jadilah untuk menopang hidup dia jualan. (Duh...jahat banget ya pikiranku....!!)

Tapi, ternyata itu semua salah besar....
Ternyata, Teh Milan suaminya sering kerja di luar kota jadi sering ninggalin keluarga,makanya tetehnya tinggal dekat dengan tempat tinggal ibunya. Terus, tetehnya itu sebenarnya asli Bandung tapi suaminya orang Sulawesi, makanya dia bisa bikin ayam rica-rica. Lalu,mereka tuh keluarga sederhana sehingga untuk bantuin suaminya + biar gak nganggur di rumah,teteh itu jualan di Simpang Dago. Padahal teh Milan kalo jualan sendirian lho dan sekalian ngemong anaknya yang masih berumur sekitar 4 tahun gitu. Hebat ya beliau.....
Dulu, aku selalu mengira orang cantik pasti suaminya tajir coz biasanya cowok tajir nyarinya yang cantik" dan yang cantik nyari cowok yang tajir biar bisa manikur, pedikur, tekukur...... Ini memang pengaruh dari pandangan masyarakat yang ngaco bin ajaib yang seringkali dijadikan peraturan tidak tertulis (baca : norma) yang berlaku di masyarakat. Tapi, ternyata tidak terbukti tuh, contohnya Teh Milan ini....
Teh Milan itu cantik banget dan kelihatan kayak masih gadis padahal udah punya anak 1. Mungkin dulu ada banyak kumbang yang deketin beliau dan ternyata jadinya ama suaminya yang sekarang. Padahal mungkin kalo Teh Milan mau, dia bisa dapatin suami yang cakep sekaligus berkecukupan...... yach.... yang kalo mo' beli mobil cukup uangnya, mo' beli rumah cukup uangnya, mo' umrah dan naik haji, juga cukup. He...he....(kok...rasanya garing ya....?)

Yach....itulah yang dinamakan jodoh kali ya ? Mo kita bermimpi kayak apa juga, tetep aja kalo jodohnya yang itu, ya...dapatnya yang itu juga. Itulah yang namanya Qadha Allah.

Ngomong" soal Qadha Allah, cerita Teh Milan tadi ada lanjutannya lagi. Nah, waktu aku semester 2, Teh Milan tiba-tiba bilang kalo dia ditawarin orang untuk jualan di Gerlong. Jadi,modal awal dikasih ama tuh orang, Teh Milan cuma tinggal jalanin aja. Bahkan Teh Milan dikasih pegawai 3 biji....eh ..... 3 orang...
Jadi Teh Milan bakal pindah ke Gerlong biar makin lancar. Lagipula Teh Milan bakal dikasih paviliun jadi gak perlu mikirin biaya sewa lagi. Ya udah deh..... berarti aku harus nyari tempat maem yang lain kalo' gitu.
Lalu, setelah 1 tahun,tiba-tiba aku liat ada Tenda Milan lagi di Simpang Dago. Nama yang sama, tempat yang sama, bahkan menunya juga sama. Jangan-jangan......
Bener, ternyata Teh Milan balik lagi. Akhirnya,menu favoritku ada lagi, habisnya susye banget nyari ayam rica-rica yang enak. Setelah kangen-kangenan, mengalirlah cerita Teh Milan. Jadi, Teh Milan emang dikasih modal ama orang untuk running warung yang ada internet-nya, lalu dikasih pegawai 3 orang, dikasih paviliun n banyak kemudahan lainnya. Awalnya sih rame tuh warung, tapi lama" makin sepi coz promosinya gak gencar + tidak ada palang yang nunjukkin kalo selain ada internet ada warung di situ. Akhirnya setelah berjuang 1 tahun, Teh Milan memutuskan untuk balik aja lagi ke Simpang Dago coz sebenarnya kondisinya sama aja. Malah lebih baik di Simpang Dago coz dekat ama ortunya + gak beban mikirin modal orla yang harus dibalikin tiap harinya.

Itulah, walaupun kita sudah berusaha sekuat tenaga, tetap Allah juga yang penentu 'kebijakan'. Ketika Allah berkehendak, maka jadilah. Kun fayakun. Tapi, justru itulah yang membuat manusia 'membumi'. Jadi, walaupun mimpi udah setinggi langit tapi ketika Allah tdk berkehendak, ya... tidak akan terjadi. Dan itu mencegah manusia untuk merasa superior, bahwa manusia punya batasan, punya banyak kelemahan dan gak punya kuasa apapun sama hidupnya. Tapi, tetep manusia berkewajiban untuk berusaha semampu dia bisa. Masalah hasil, itu hak Allah buat ngasih. Makanya yang ntar di mintai pertanggung jawaban tuh usahanya, bukan hasilnya. Gak bakal Allah nanya,
"Kenapa IPK kamu cuma 3.5 kok gak 4 sekalian ?"
Ato....
"Kenapa kamu cuma dapatin duit 10.000 hari ini ? Seharusnya kan bisa dapat 100.000 ?"
Tapi, yang bakal ditanyain tuh:
"Gimana cara kamu dapatin IPK 3.5 ? Nyontek ya ?"
Ato....
"Dapat duit 1.000.000 darimana ? Goyang ngebor ya ?"
kira-kira gitu deh....

Karena itulah Allah kasih aturan biar kita, manusia-manusia lemah ini, bisa milih mau pake jalan yang mana. Mau jalan yang mulus tapi akhirnya sengsara ato jalan yang berbatu, terjal tapi akhirnya happy forever ?
Tapi, bukan berarti tujuan gak penting lho ya.... Penting punya cita-cita setinggi langit, tapi kalo gak kesampaian, ya udah gak usah pake menangis darah, meraung-raung, guling-gulingan di jalan (Busyet....dashyat banget ya...!). Tawaqalillah aja. Ikhlas di awal, tengah dan akhir perbuatan. InsyaAllah, hidup kita bakal tenang, aman, ceria, bahagia, selamat sentosa hingga akhir masa.....Horeee.....

Cukup sekian..........

Baca Selengkapnya......

Jumat, 16 Mei 2008

Lowongan Yang Pasti Diterima

Sebuah lowongan istimewa telah dipersiapkan sebelum alam ini diciptakan. Lowongan ini terbuka bagi semua orang tanpa pengecualian, tanpa melihat pengalaman kerja, tanpa ijazah, tanpa koneksi. Lowongan ini terbuka bagi semua pengangguran maupun yang sedang bekerja dengan latar belakang apapun, baik direktur, gubernur, tukang becak, perampok, koruptor, pembunuh, pendeta, kyai, para dermawan, dll. Setiap pelamar dijamin pasti diterima di salah satu posisi yang disediakan, bahkan yang tidak melamar sekalipun pasti diterima !


LOWONGAN DISEDIAKAN UNTUK 2 POSISI :
A. Penghuni Syurga
B. Penghuni Neraka

UNTUK POSISI A DISEDIAKAN FASILITAS DAN KOMPENSASI SBB :

Sebelum kandidat diberi fasilitas final berupa Syurga yang kekal abadi, kandidat dijamin akan memperoleh training outdoor dan indoor, berupa :
1. Nikmat kubur.
2. Jaminan perlindungan di Padang Mahsyar.
3. Keselamatan meniti Sirath-al mustaqim.

Syurga memiliki berbagai kenikmatan yang tidak dapat dibandingkan dengan kenikmatan dunia. Rasulullah bersabda, “Demi Allah, dunia ini dibanding akhirat ibarat seseorang yang mencelupkan jarinya ke laut; air yang tersisa di jarinya ketika diangkat itulah nilai dunia” (HR Muslim). Nikmat yang lebih indah dari syurga adalah ‘merasakan’ ridha Allah dan kesempatan merasakan ‘wajah’ Allah, inilah puncak segala kenikmatan, inilah kenikmatan yang tak mampu dibayangkan manusia, yaitu keindahan menikmati sifat-sifat dan kalam murni Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

UNTUK POSISI B DIPASTIKAN AKAN MENIKMATI BERAGAM KESEMPATAN DIBAWAH INI

Kandidat dipastikan mendapat berbagai fasilitas Neraka berupa alam terbuka dengan fasilitas pemanas ruangan yang bertemperatur sangat luar biasa panasnya. Bahkan bila sebutir pasir neraka dijatuhkan ke muka bumi maka mengeringlah seluruh samudera di muka bumi ini dan mendidihlah kutub es yang ada di muka bumi ini. Bahkan bila seseorang dikeluarkan dari dalamnya sekejab kemudian dipindahkan ke tumpukan api unggun yang menyala-nyala di muka bumi ini maka iapun akan merasa lega.
Neraka sangat luas, jadi para pelamar posisi ini tidak perlu khawatir tidak kebagian tempat. Para pelamar posisi ini juga tak perlu khawatir segera mati kalau dibakar, karena tubuh kita akan dibuat sedemikian rupa hingga mampu memuai kalau dibakar (seperti kerupuk bila digoreng). Rasulullah saw bersabda, “Di neraka gigi seorang kafir akan (memuai) hingga sebesar gunung Uhud, dan (tebal) kulitnya membentang sejauh tiga hari perjalanan” (diriwayatkan oleh Abu Hurairah, HR Muslim). Dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda, “Neraka dipegang oleh tujuh puluh ribu tali, dan setiap talinya di pegang oleh tujuhpuluh ribu malaikat” M(HR Muslim). Rasulullah saw bersabda, “Allah mempunyai malaikat yang jarak antara kedua belah matanya adalah sepanjang seratus tahun perjalanan” (Abu Daud, Ibn Hanbal).

Oh, ya. Fasilitas ini juga meliputi makanan gratis yang mampu membakar isi perut, minuman yang mampu membocorkan usus serta fasilitas kolam renang gratis yang berisi nanah dan darah. Beberapa pembantu gratis juga disiapkan untuk menyayat lidah orang-orang yang suka menyakiti hati orang lain, maupun menyeterika perut orang-orang yang tidak membayar zakat.

Selain fasilitas tersebut, para kandidat akan melewati masa training yang lamanya mencapai ribuan tahun, yaitu :

1. Training indoor didalam kubur berupa siksa kubur dan ‘hidup’ dalam kesengsaraan ditemani ular dan makhluk aneh lainnya serta wajah-wajah buruk selama bertahun-tahun hingga ribuan tahun di alam barzakh tergantung kualitas amal ibadahnya dan dosa-dosa yang ia lakukan.
2. Training outdoor dilakukan di padang Mahsyar selama ribuan tahun, dalam suasana kepanikan dan huru-hara yang luar biasa. Bapak, ibu, anak dan saudara-saudara kita tak mampu menolong kita karena setiap orang sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Bahkan para nabipun tidak mampu menolong, kecuali nabi Muhammad SAW yang akan menolong umatnya yang rajin bersholawat padanya.

SYARAT-SYARAT PELAMAR

- Tidak diperlukan ijazah
- Tidak diperlukan koneksi atau uang sogok.
- Tidak perlu bawa harta
- Tidak perlu berwajah cantik, ganteng, berbadan tegap atau
seksi.
Cukup membawa dokumen asli dari keimanan dan amal karya Anda sendiri.

WAKTU WAWANCARA :

Wawancara tahap 1, dilakukan 7 langkah setelah pelayat terakhir meninggalkan kuburan Anda. Sabda Rasulullah SAW: "Sesungguhnya bila jenazah seseorang diletakkan di dalam kubur,maka jenazah itu mendengar suara sandal orang-orang yang mengantarnya ke kuburan pada saat mereka meninggalkan tempat itu (hadist hasan yang diriwayatkan oleh Ahmad Hanbal). Perlu diketahui jadwal wawancara Anda ini sudah ditentukan sejak roh ditiupkan ke tubuh Anda semasa dalam kandungan ibu.

Wawancara tahap 2 : Hanya Allah lah yang tahu.


LOKASI DAN LAMA WAWANCARA

Wawancara tahap I, dilakukan di dalam kubur (alam barzakh) selama beberapa menit hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya.
Wawancara tahap II, dilakukan pada hari penghisaban (hari perhitungan) selama beberapa hari hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya. Dalam salah satu haditsnya Rasulullah pernah bersabda bahwa jarak waktu masa pengadilan antara orang-orang kaya dan orang-orang miskin adalah 500 tahun. Berbahagialah Anda yang miskin selama di dunia, yang memiliki sedikit harta untuk diminta pertanggungjawabannya (karena sebutir nasi yang Anda buang akan diminta pertanggungjawabannya).

PEWAWANCARA:

Wawancara tahap I, dilakukan oleh Malaikat Mungkar dan Nakir.
Wawancara tahap II, dilakukan langsung oleh sang Penguasa Hari Kemudian

WAWANCARA HANYA BERISI 6 PERTANYAAN :

1. Siapa Tuhanmu ?
2. Apa agamamu ?
3. Siapa nabimu?
4. Apa kitabmu?
5. Dimana kiblatmu ?
6. Siapa saudaramu?
Sungguh 6 pertanyaan yang sangat mudah, tapi sayangnya tidak bisa dihapal dari sekarang karena keimanan dan amal kitalah yang akan menjawabnya.


CARA MELAMAR:

Sekalilagi, ini benar-benar rekrutmen yang sangat istimewa, tidak perlu melamar, siapa saja dijamin diterima, bahkan untuk melamarpun Anda akan dijemput secara khusus. Dijemput oleh makhluk sekaliber malaikat yang bernama Izroil. Ia akan menjemput anda kapan dan dimana saja (bisa jadi sebentar lagi).


BENARKAH LOWONGAN INI ?

Simaklah hadits dibawah ini, sesungguhnya terlalu banyak rahasia alam ini yang tidak mampu kita ketahui, apalagi mengenai akhirat.
Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya aku mampu melihat apa yang tak sanggup kalian lihat. Kudengar suara gesekan dilangit (berkriut-kriut), langit sedemikian padatnya, tak ada tempat kosong bahkan seluas empat jari sekalipun karena langit dipenuhi para malaikat yang sedang bersujud kepada Allah SWT. Demi Allah ! Sekiranya kalian mengetahui apa yang aku ketahui (tentang akhirat), niscaya kalian tidak akan pernah tertawa sedikitpun, bahkan kalian pasti akan banyak menangis (karena takut). Dan niscaya kalian tidak akan pernah bisa bersenang-senang dengan istri-istri kalian, dan niscaya kalian akan keluar berhamburan ke jalan-jalan (berteriak) untuk memohon (ampun) dan memanjatkan doa kepada Allah (meminta perlindungan dari bencana akhirat) yang akan Dia timpakan” ( HR Tirmidzi & Al-Bukhari)

Sementara jutaan Malaikat dengan penuh rasa takut dan hormat sedang bersujud kepada Allah, dan sementara Malaikat peniup Sangkakala sudah siap di depan trompetnya sejak alam ini diciptakan, sementara itu pula masih banyak diantara kita yang masih terlena dengan dunia ini. Tidak sadar ia bahwa dirinya sedang masuk dalam program penerimaan lowongan yang ada di akhirat.

MAU MELAMAR KE POSISI B ?
Mudah saja, hiduplah sesuka anda...

Baca Selengkapnya......

Ada Berjuta Orang Baik Yang Tidak Kita Kenal

Di Baqi' yang hening, kampung kecil di pinggiran Madinah, Rasulullah seperti biasa menyampaikan nasehat-nasehatnya. "Siapa yang pada hari ini mengeluarkan shadaqah, maka aku akan memberikan kesaksian baginya di sisi Allah pada hari kiamat," begitu Rasulullah mengabarkan berita gembira.
Tak lama, datang seorang penduduk. Orang itu begitu hitam kulit mukanya, paling pendek diantara penduduk yang lain. Bahkan lelaki itu selama ini dianggap paling hina diantara mereka. Lelaki itu datang membawa seekor unta yang sangat bagus. Tidak ada seekor unta pun yang lebih bagus dari unta miliknya.
"Apakah unta ini untuk shadaqah?" tanya Rasulullah.
"Benar wahai Rasulullah," jawab lelaki itu.
Tiba-tiba, ada orang yang berkomentar mengejeknya, "Dia menshadaqahkan untanya? Padahal unta itu lebih bagus dari dirinya?"
Mendengar perkataan itu. Rasulullah tidak senang dan berkata, "Kamu sangat keliru, itu tidak benar. Bahkan orang ini lebih baik dari dirimu dan dari untanya. engkau keliru."
Rasulullah bahkan mengulang perkataan itu tiga kali. Lalu menambahkan, "Beruntunglah orang yang zuhud, dan juga berusaha, beruntunglah orang yang zuhud dan juga berusaha."
Begitulah, lelaki hitam dan penduduk Baqi' itu, adalah fragmen tentang orang baik yang dilecehkan. Ia bukan saja tidak terkenal, bahkan ia dianggap paling hina di antara sesama warga kampung itu. Wajahnya hitam, tubuhnya pendek. Untanya lebih "ganteng" dari dirinya.
Pola pikir "Lelaki pendek, hitam, lebih jelek dari untanya" seperti itu, sesungguhnya hari-hari ini begitu mewabah. Kita hidup di tengah masyarakat yang hanya melihat harga orang lain dari tampilan luarnya. Maka disini berlaku hukum ketenaran, keterkenalan, kemasyhuran. Sesuatu yang sangat mudah direka-reka oleh industri media yang menggurita. Raksasa media hanya punya satu bahasa: bila kamu tidak terkenal, maka kamu bukan siapa-siapa. Kamu, hanyalah "Lelaki pendek, hitam, yang lebih jelek dari unta".
Industi media semakin mengokohkan, bahwa menjadi terkenal saat ini tidak harus karena kebaikan. Ia bisa membuat yang buruk tampil terkesan baik, alami, manusiawi, dan bagian dari hak asasi. Sebaliknya, ia bisa pula menampilkan orang-orang baik, dalam format yang kumal, lusuh, dan tak punya gairah hidup.
Semua itu telah memaksa orang dengan perlahan namun sangat massif, untuk merekam dibawah alam sadarnya, bahwa orang-orang besar ialah mereka yang berulang-ulang muncul di televisi, tampil diatas panggung, menyeruak di atas pentas. Maka segalanya menjadi sumpek dan sangat terbatas. Padahal, ada berjuta orang baik yang tak kita kenal. Ada berjuta orang baik yang tak pernah dikenal. Ada berjuta orang baik, yang seumur hidupnya, hingga akhir hayatnya, tak pernah sedetikpun muncul di televisi.
Memahami prinsip ini sangat penting. Tidak semata soal ketika menghormati sesama. Lebih dari itu, sikap ini, kali pertama kepentingannya adalah untuk kita sendiri. Ialah agar kita tidak pernah sedikitpun merasa lebih baik dari orang lain, dalam hal apa saja. Agar kita tidak mengukur kebaikan dengan kacamata diri sendiri. Selalu memandang bahwa orang lain tidak sebaik dirinya. Sungguh, itu adalah kesalahan besar.
Dunia yang luas ini, semestinya memberi kita ruang kesadaran, bahwa ada begitu banyak orang yang tak kita kenal. Terlebih orang-orang baik diantara mereka. Berapakah saudara kita? Yang dengan mudah kita eja nama-namanya? Berapakah sahabat, kenalan, teman dan karib kerabat kita? Yang dengan ringan bisa kita sebut namanya? Seratus, dua ratus? Seribu? Kawan bermain di masa sekolah saja, mungkin kita sudah lupa.
Seperti perlombaan di awan yang gelap, seperti itulah hidup kita. Kita semua berlari, mengejar apa yang layak kita persembahkan untuk kehidupan akhirat kelak. Baik buruk, ke surga atau ke neraka. Begitupun orang lain. Disini, di negeri ini, atau di negeri asing nun jauh disana. Di sekitar kita, atau jauh di pelosok-pelosok desa. Dalam lari yang panjang di medan amal itu, kita tidak pernah tahu, sejauh mana orang lain yang berjuta-juta jumlahnya di dunia ini, telah sampai pada kadar kebaikannya.
Dalam makna yang lebih mendalam, Rasulullah, seperti disampaikan Anas bin Malik, bersabda, "Berapa banyak orang yang kusut dan berdebu, memakai selembar pakaian lusuh, yang tidak mengundang perhatian, namun sekiranya ia bersumpah atas nama Allah, niscaya Allah mengabulkannya." (HR. Turmudzi)
Siapapun kita, sejujurnya kita bukan siapa-siapa. Dilihat dari kenyataan bahwa ada berjuta orang lain disana, yang mungkin tidak pernah kita kenal selamanya. Sangat mungkin diantara mereka, adalah orang-orang yang jauh lebih baik, lebih terhormat, lebih banyak kebajikannya, lebih luas pengetahuannya, lebih khusyu' penghambaannya, dan lebih kuat pengharapannya kepada Allah SWT daripada kita.
Syafi'i sendiri, mengajarkan kepada kita, bahwa menjadi baik, tidak harus terkenal, ketika ia berkata, "saya ingin sekali manusia mengetahui ilmu ini, dan tidak menisbahkannya sedikitpun pada saya selama-lamanya" Ia lantas memberi alasan, "Agar aku diberi pahala karenanya, dan mereka tidak memuji aku."
Menjadi baik, tidak serta merta terkenal. Sebagaimana orang-orang terkenal, kesohor, bukan berarti ia orang-orang yang layak ditiru. Inilah adalah zaman dimana ketenaran bisa dengan modal murahan, termasuk menggadaikan kehormatan dan jati diri.
Di hari-hari yang penuh fitnah ini, kita harus yakin, ada begitu banyak orang yang tak pernah kita kenal, tapi mereka jauh lebih baik dari kita. Kesadaran ini, akan memacu dua hal sekaligus: kita akan terus berbenah, menata diri, dan meningkatkan kebaikan. Kedua, bahwa kita tidak boleh merasa cukup, merasa lebih baik, sebab, hanya kelak di akhirat, kita akan tahu, dalam persidangan massal seluruh penduduk bumi, apakah kita baik atau tidak baik.
Ada banyak orang baik yang memilih tidak dikenal. Mereka mencintai pilihan hidup yang juga dicintai Allah, seperti disabdakan Rasulullah, "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang sembunyi-sembunyi, miskin, bertakwa dan berbuat kebajikan. Jika mereka tidak tampak maka mereka tidak dicari orang, dan apabila mereka tampak mereka juga tidak dikenali orang. Hati mereka adalah pelita-pelita petunjuk. Mereka keluar dari segala cobaan yang buta dan gelap."
Ada berjuta orang-orang yang memilih jalan itu. Ya, ternyata, ada berjuta orang baik yang tak kita kenal.

Dari buku karangan Ahmad Zairofi AM, Tarbawi Press, dengan judul yang sama

Baca Selengkapnya......

Sabtu, 10 Mei 2008

Ahad, 11 Mei 2008

Hari ini satu lagi sahabatku, teman seperjuanganku gugur lagi. Jatuh di jalan dakwah yang keras dan berbatu ini. Sedih, itu yang kurasakan. Satu demi satu pejuang di jalan ini berjatuhan. Kenapa sih ini mesti terjadi ? Begitu sulitkah bergabung dengan partai yang sahih ? Perjuangan ini memang keras, memang tidak sekeras dan sekejam ketika masa Rasulullah dahulu, tapi perjuangan ini begitu menyita tenaga dan air mata. Jika aku mengikuti perasaanku mungkin aku pun sudah jatuh sekarang. Kadang, ada saat-saat di mana aku ingin berhenti. Tapi, kemudian aku ingat apa tujuan aku berada di sini, mengapa aku mau bergabung di sini. Lalu, aku kemudian ingat apa sih yang membuat aku ingin berhenti. Bukan karena idenya yang salah, tapi lebih karena orang-orang yang ada di dalamnya. Ada oknum-oknum pemimpin umat yang mungkin belum sanggup untuk memimpin umat namun dia dipercaya bisa untuk belajar dengan cepat. Kadang, proses belajar memerlukan pengorbanan, tapi pantaskah jika orang lain yang dikorbankan ?

Kadang kita ingin protes dan mencoba mengajukan keberatan. Tapi, sudah pantaskah kita untuk merasa berat ? karena mungkin jika kita dalam posisi yang sama, kita tidak dapat melakukan dengan lebih baik. Jujur saja, dalam bulan-bulan terakhir ini aku sendiri merasa sendiri, sepi bahkan aku merasa sudah terlepas dari kewajiban-kewajibanku. Salatku gak lagi bener, bahkan aku tidak merasa berat meninggalkan beberapa kewajibanku. Makanya, aku seperti orang kehilangan arah, tidak tahu harus menuju ke mana. Jika ini dibiarkan terus, bukan tidak mungkin aku akan hancur berkeping-keping. Aku meminta ampun kepada Allah, tapi anehnya tidak merasa bersalah dalam hati. Aku takut masuk nerakaNya, tapi anehnya tidak berat untukku meninggalkan kewajibanku kepada-Nya.

Namun, aku tetap bertahan di sini, di harakah ini. Karena aku tahu ide-idenya tidak ada yang salah. Karena aku tahu ideologi ini telah mengubahku 180 derajat. Aku menjadi diriku yang seperti sekarang karena agama ini telah mengubahku menjadi manusia yang sesungguhnya. Manusia berguna yang tahu tujuannya di dunia.

Biarlah air mata yang jatuh hari ini menjadi saksi bahwa di hatiku ada setitik penyesalan atas segala kekeliruan yang telah kulakukan.

Baca Selengkapnya......

Jumat, 02 Mei 2008

Curhat

Assalamu'alaikum......
Duh, lama..... banget rasanya gak posting di sini (padahal baru posting sekali juga, hi..hi.. ). Tapi, aku sudah bertekad, ni blog akan dioptimalkan mulai sekarang. Pengennya sih bener-bener di jadiin diary, jadi ajang curhat kalo-kalo ada yang mo diceritain. Semoga bisa ngambil hikmah, dapatin pengalamannya, dll.

Baca Selengkapnya......

Senin, 25 Februari 2008

Artikel Taufik Ismail tentang Krismansyah Rahadi (Chrisye)

Kisah ini saya dapatkan dari seorang teman di ITB. Kisah ini benar adanya dan di muat di biografi Chrisye :
Penyair Taufiq Ismail menulis sebuah artikel tentang Krismansyah Rahadi (1949-2007) di majalah sastra HORISON.Krismansyah Rahadi (1949-2007): KETIKA MULUT, TAK LAGI BERKATA
TaUFIQ ISMAIL
Di tahun 1997 saya bertemu Chrisye sehabis sebuah acara, dan dia berkata, "Bang, saya punya sebuah lagu. Saya sudah coba menuliskan kata-katanya, tapi saya tidak puas. Bisakah Abang tolong tuliskan liriknya?" Karena saya suka lagu-lagu Chrisye, saya katakan bisa. Saya tanyakan kapan mesti selesai. Dia bilang sebulan. Menilik kegiatan saya yang lain, deadline sebulan itu bolehlah. Kaset lagu itu dikirimkannya, berikut keterangan berapa baris lirik diperlukan, dan untuk setiap larik berapa jumlah ketukannya, yang akan diisi dengan suku kata. Chrisye menginginkan puisi relijius. Kemudian saya dengarkan lagu itu. Indah sekali. Saya suka betul. Sesudah seminggu, tidak ada ide. Dua minggu begitu juga. Minggu ketiga inspirasi masih tertutup. Saya mulai gelisah. Di ujung minggu keempat tetap buntu. Saya heran. Padahal lagu itu cantik jelita. Tapi kalau ide memang macet, apa mau dikatakan. Tampaknya saya akan telepon Chrisye keesokan harinya dan saya mau bilang, " Chris, maaf ya, macet. Sori." Saya akan kembalikan pita rekaman itu. Saya punya kebiasaan rutin baca Surah Yasin.
Malam itu, ketika sampai ayat 65 yang berbunyi,
A'udzubillahi minasy syaithonirrojim. "Alyauma nakhtimu 'alaa afwahihim, wa tukallimuna aidhihim, wa tasyhadu arjuluhum bimaa kaanu yaksibuun" saya berhenti. Maknanya, "Pada hari ini Kami akan tutup mulut mereka, dan tangan mereka akan berkata kepada Kami, dan kaki mereka akan bersaksi tentang apa yang telah mereka lakukan." Saya tergugah. Makna ayat tentang Hari Pengadilan Akhir ini luar biasa!
Saya hidupkan lagi pita rekaman dan saya bergegas memindahkan makna itu ke larik-larik lagi tersebut. Pada mulanya saya ragu apakah makna yang sangat berbobot itu akan bisa masuk pas ke dalamnya. Bismillah. Keragu-raguan teratasi dan alhamdulillah penulisan lirik itu selesai. Lagu itu saya beri judul Ketika Tangan dan Kaki Berkata.
Keesokannya dengan lega saya berkata di telepon," Chris, alhamdulillah selesai". Chrisye sangat gembira. Saya belum beritahu padanya asal-usul inspirasi lirik tersebut. Berikutnya hal tidak biasa terjadilah. Ketika berlatih di kamar menyanyikannya baru dua baris Chrisye menangis, menyanyi lagi, menangis lagi, berkali-kali. Di dalam memoarnya yang dituliskan Alberthiene Endah, Chrisye ? Sebuah Memoar Musikal, 2007 (halaman 308-309), bertutur Chrisye: Lirik yang dibuat Taufiq Ismail adalah satu satunya lirik dahsyat sepanjang karier, yang menggetarkan sekujur tubuh saya. Ada kekuatan misterius yang tersimpan dalam lirik itu. Liriknya benar-benar mencekam dan menggetarkan. Dibungkus melodi yang begitu menyayat, lagu itu bertambah susah saya nyanyikan! Di kamar, saya berkali-kali menyanyikan lagu itu. Baru dua baris, air mata saya membanjir. Saya coba lagi. Menangis lagi.Yanti sampai syok! Dia kaget melihat respons saya yang tidak biasa terhadap sebuah lagu. Taufiq memberi judul pada lagu itu sederhana sekali, Ketika Tangan dan Kaki Berkata. Lirik itu begitu merasuk dan membuat saya dihadapkan pada kenyataan, betapa tak berdayanya manusia ketika hari akhir tiba. Sepanjang malam saya gelisah. Saya akhirnya menelepon Taufiq dan menceritakan kesulitan saya. "Saya mendapatkan ilham lirik itu dari Surat Yasin ayat 65..." kata Taufiq. Ia menyarankan saya untuk
tenang saat menyanyikannya. Karena sebagaimana bunyi ayatnya, orang memang sering kali tergetar membaca isinya. Walau sudah ditenangkan Yanti dan Taufiq, tetap saja saya menemukan kesulitan saat mencoba merekam di studio. Gagal, dan gagal lagi. Berkali-kali saya menangis dan duduk dengan lemas. Gila! Seumur-umur, sepanjang sejarah karir saya, belum pernah saya merasakan hal seperti ini. Dilumpuhkan oleh lagu sendiri!
Butuh kekuatan untuk bisa menyanyikan lagu itu. Erwin Gutawa yang sudah senewen menunggu lagu terakhir yang belum direkam itu, langsung mengingatkan saya, bahwa keberangkatan ke Australia sudah tak bisa ditunda lagi. Hari terakhir menjelang ke Australia, saya lalu mengajak Yanti ke studio, menemani saya rekaman. Yanti sholat khusus untuk mendoakan saya. Dengan susah payah, akhirnya saya bisa menyanyikan lagu itu hingga selesai. Dan tidak ada take ulang! Tidak mungkin. Karena saya sudah menangis dan tak sanggup menyanyikannya lagi. Jadi jika sekarang Anda mendengarkan lagu itu,
itulah suara saya dengan getaran yang paling autentik, dan tak terulang! Jangankan menyanyikannya lagi, bila saya mendengarkan lagu itu saja, rasanya ingin berlari!
Lagu itu menjadi salah satu lagu paling penting dalam deretan lagu yang pernah saya nyanyikan. Kekuatan spiritual di dalamnya benar-benarbenar meluluhkan perasaan. Itulah
pengalaman batin saya yang paling dalam selama menyanyi. Penuturan Chrisye dalam memoarnya itu mengejutkan saya. Penghayatannya terhadap Pengadilan Hari Akhir sedemikian sensitif dan luarbiasanya, dengan saksi tetesan air matanya. Bukan main. Saya tidak menyangka sedemikian mendalam penghayatannya terhadap makna Pengadilan Hari Akhir di hari kiamat kelak.
Mengenai menangis menangis ketika menyanyi, hal yang serupa terjadi dengan Iin Parlina dengan lagu Rindu Rasul. Di dalam konser atau pertunjukan, Iin biasanya cuma kuat menyanyikannya dua baris, dan pada baris ketiga Iin akan menunduk dan membelakangi penonton menahan sedu sedannya. Demikian sensitif dia pada shalawat Rasul dalam lagu tersebut.
* * *
Setelah rekaman Ketika Tangan dan Kaki Berkata selesai, dalam peluncuran album yang saya hadiri, Chrisye meneruskan titipan honorarium dari produser untuk lagu tersebut. Saya enggan menerimanya. Chrisye terkejut. "Kenapa Bang, kurang?" Saya jelaskan bahwa saya tidak orisinil menuliskan lirik lagu Ketika Tangan dan Kaki Berkata itu. Saya cuma jadi tempat lewat, jadi saluran saja. Jadi saya tak berhak menerimanya. Bukankah itu dari Surah Yasin ayat 65, firman Tuhan? Saya akan bersalah menerima sesuatu yang bukan hak saya. Kami jadi berdebat. Chrisye mengatakan bahwa dia menghargai pendirian saya, tetapi itu merepotkan administrasi. Akhirnya Chrisye menemukan jalan keluar. "Begini saja Bang, Abang tetap terima fee ini, agar administrasi rapi. Kalau Abang merasa bersalah, atau berdosa, nah, mohonlah ampun kepada Allah. Tuhan Maha Pengampun 'kan?"
Saya pikir jalan yang ditawarkan Chrisye betul juga. Kalau saya berkeras menolak, akan kelihatan kaku, dan bisa ditafsirkan berlebihan. Akhirnya solusi Chrisye saya terima.
Chrisye senang, saya pun senang.
* * *
Pada subuh hari Jum'at, 30 Maret 2007, pukul 04.08, penyanyi legendaris Chrisye wafat dalam usia 58 tahun, setelah tiga tahun lebih keluar masuk rumah sakit, termasuk berobat di
Singapura. Diagnosis yang mengejutkan adalah kanker paru-paru stadium empat. Dia meninggalkan isteri, Yanti, dan empat anak, Risty, Nissa, Pasha dan Masha, 9 album proyek, 4 album sountrack, 20 album solo dan 2 filem. Semoga penyanyi yang lembut hati dan pengunjung masjid
setia ini, tangan dan kakinya kelak akan bersaksi tentang amal
salehnya serta menuntunnya memasuki Gerbang Hari Akhir yang semoga
terbuka lebar baginya. Amin. #
Ketika Tangan dan Kaki Berkata
Lirik : Taufiq Ismail
Lagu : Chrisye
Akan datang hari mulut dikunci
Kata tak ada lagi
Akan tiba masa tak ada suara
Dari mulut kita
Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Kemana saja dia melangkahnya
Tidak tahu kita bila harinya
Tanggung jawab tiba
Rabbana
Tangan kami
Kaki kami
Mulut kami
Mata hati kami
Luruskanlah
Kukuhkanlah
Di jalan cahaya.... sempurna
Mohon karunia
Kepada kami
HambaMu yang hina
1997

Baca Selengkapnya......

Minggu, 24 Februari 2008

Salam Pertama

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Ini coba-coba nih bikin blog sendiri, walaupun masih bingung mau diisi apa. Bagi yang tertarik untuk ikut berpartisipas, silakan kontak saya....

Baca Selengkapnya......