Kamis, 22 Mei 2008

Teman Lama

Alhamdulillah bisa nulis lagi....
Kali ini pengen cerita soal teman lama yang udah lama gak ketemu. Dulu, waktu awal" di Bandung aku langsung punya warung tenda favorit, Tenda Milan namanya yang terletak di Simpang Dago.

Kenapa aku suka warung ini ?
Coz selain masakannya yang sedap, terutama ayam rica-rica nya, teteh yang jualan juga cantik dan ramah. Jadi, kalo nungguin ayamnya dimasak,aku suka ngobrol" ama teteh-nya. Kita sebut aja namanya Teh Milan ya....Ketika awal aku ketemu teh Milan, yang terbayang di kepalaku adalah teh Milan pasti suaminya tajir, secara tetehnya cantik banget. Dan pasti teh Milan jualan cuma buat nyalurin hobi dagang aja, tapi gak niat dapatin keuntungan. Tapi,selama ngobrol ama si teteh, gak pernah sekalipun aku dengar cerita tentang suaminya. Ini bikin aku sibuk menduga-duga, jangan" teh Milan gak punya suami, makanya dia jualan, ato jangan" teteh ini 'kecelakaan' (karena dia dah punya anak yang cuantik buanget) tapi gak married jadilah untuk menopang hidup dia jualan. (Duh...jahat banget ya pikiranku....!!)

Tapi, ternyata itu semua salah besar....
Ternyata, Teh Milan suaminya sering kerja di luar kota jadi sering ninggalin keluarga,makanya tetehnya tinggal dekat dengan tempat tinggal ibunya. Terus, tetehnya itu sebenarnya asli Bandung tapi suaminya orang Sulawesi, makanya dia bisa bikin ayam rica-rica. Lalu,mereka tuh keluarga sederhana sehingga untuk bantuin suaminya + biar gak nganggur di rumah,teteh itu jualan di Simpang Dago. Padahal teh Milan kalo jualan sendirian lho dan sekalian ngemong anaknya yang masih berumur sekitar 4 tahun gitu. Hebat ya beliau.....
Dulu, aku selalu mengira orang cantik pasti suaminya tajir coz biasanya cowok tajir nyarinya yang cantik" dan yang cantik nyari cowok yang tajir biar bisa manikur, pedikur, tekukur...... Ini memang pengaruh dari pandangan masyarakat yang ngaco bin ajaib yang seringkali dijadikan peraturan tidak tertulis (baca : norma) yang berlaku di masyarakat. Tapi, ternyata tidak terbukti tuh, contohnya Teh Milan ini....
Teh Milan itu cantik banget dan kelihatan kayak masih gadis padahal udah punya anak 1. Mungkin dulu ada banyak kumbang yang deketin beliau dan ternyata jadinya ama suaminya yang sekarang. Padahal mungkin kalo Teh Milan mau, dia bisa dapatin suami yang cakep sekaligus berkecukupan...... yach.... yang kalo mo' beli mobil cukup uangnya, mo' beli rumah cukup uangnya, mo' umrah dan naik haji, juga cukup. He...he....(kok...rasanya garing ya....?)

Yach....itulah yang dinamakan jodoh kali ya ? Mo kita bermimpi kayak apa juga, tetep aja kalo jodohnya yang itu, ya...dapatnya yang itu juga. Itulah yang namanya Qadha Allah.

Ngomong" soal Qadha Allah, cerita Teh Milan tadi ada lanjutannya lagi. Nah, waktu aku semester 2, Teh Milan tiba-tiba bilang kalo dia ditawarin orang untuk jualan di Gerlong. Jadi,modal awal dikasih ama tuh orang, Teh Milan cuma tinggal jalanin aja. Bahkan Teh Milan dikasih pegawai 3 biji....eh ..... 3 orang...
Jadi Teh Milan bakal pindah ke Gerlong biar makin lancar. Lagipula Teh Milan bakal dikasih paviliun jadi gak perlu mikirin biaya sewa lagi. Ya udah deh..... berarti aku harus nyari tempat maem yang lain kalo' gitu.
Lalu, setelah 1 tahun,tiba-tiba aku liat ada Tenda Milan lagi di Simpang Dago. Nama yang sama, tempat yang sama, bahkan menunya juga sama. Jangan-jangan......
Bener, ternyata Teh Milan balik lagi. Akhirnya,menu favoritku ada lagi, habisnya susye banget nyari ayam rica-rica yang enak. Setelah kangen-kangenan, mengalirlah cerita Teh Milan. Jadi, Teh Milan emang dikasih modal ama orang untuk running warung yang ada internet-nya, lalu dikasih pegawai 3 orang, dikasih paviliun n banyak kemudahan lainnya. Awalnya sih rame tuh warung, tapi lama" makin sepi coz promosinya gak gencar + tidak ada palang yang nunjukkin kalo selain ada internet ada warung di situ. Akhirnya setelah berjuang 1 tahun, Teh Milan memutuskan untuk balik aja lagi ke Simpang Dago coz sebenarnya kondisinya sama aja. Malah lebih baik di Simpang Dago coz dekat ama ortunya + gak beban mikirin modal orla yang harus dibalikin tiap harinya.

Itulah, walaupun kita sudah berusaha sekuat tenaga, tetap Allah juga yang penentu 'kebijakan'. Ketika Allah berkehendak, maka jadilah. Kun fayakun. Tapi, justru itulah yang membuat manusia 'membumi'. Jadi, walaupun mimpi udah setinggi langit tapi ketika Allah tdk berkehendak, ya... tidak akan terjadi. Dan itu mencegah manusia untuk merasa superior, bahwa manusia punya batasan, punya banyak kelemahan dan gak punya kuasa apapun sama hidupnya. Tapi, tetep manusia berkewajiban untuk berusaha semampu dia bisa. Masalah hasil, itu hak Allah buat ngasih. Makanya yang ntar di mintai pertanggung jawaban tuh usahanya, bukan hasilnya. Gak bakal Allah nanya,
"Kenapa IPK kamu cuma 3.5 kok gak 4 sekalian ?"
Ato....
"Kenapa kamu cuma dapatin duit 10.000 hari ini ? Seharusnya kan bisa dapat 100.000 ?"
Tapi, yang bakal ditanyain tuh:
"Gimana cara kamu dapatin IPK 3.5 ? Nyontek ya ?"
Ato....
"Dapat duit 1.000.000 darimana ? Goyang ngebor ya ?"
kira-kira gitu deh....

Karena itulah Allah kasih aturan biar kita, manusia-manusia lemah ini, bisa milih mau pake jalan yang mana. Mau jalan yang mulus tapi akhirnya sengsara ato jalan yang berbatu, terjal tapi akhirnya happy forever ?
Tapi, bukan berarti tujuan gak penting lho ya.... Penting punya cita-cita setinggi langit, tapi kalo gak kesampaian, ya udah gak usah pake menangis darah, meraung-raung, guling-gulingan di jalan (Busyet....dashyat banget ya...!). Tawaqalillah aja. Ikhlas di awal, tengah dan akhir perbuatan. InsyaAllah, hidup kita bakal tenang, aman, ceria, bahagia, selamat sentosa hingga akhir masa.....Horeee.....

Cukup sekian..........

Baca Selengkapnya......

Jumat, 16 Mei 2008

Lowongan Yang Pasti Diterima

Sebuah lowongan istimewa telah dipersiapkan sebelum alam ini diciptakan. Lowongan ini terbuka bagi semua orang tanpa pengecualian, tanpa melihat pengalaman kerja, tanpa ijazah, tanpa koneksi. Lowongan ini terbuka bagi semua pengangguran maupun yang sedang bekerja dengan latar belakang apapun, baik direktur, gubernur, tukang becak, perampok, koruptor, pembunuh, pendeta, kyai, para dermawan, dll. Setiap pelamar dijamin pasti diterima di salah satu posisi yang disediakan, bahkan yang tidak melamar sekalipun pasti diterima !


LOWONGAN DISEDIAKAN UNTUK 2 POSISI :
A. Penghuni Syurga
B. Penghuni Neraka

UNTUK POSISI A DISEDIAKAN FASILITAS DAN KOMPENSASI SBB :

Sebelum kandidat diberi fasilitas final berupa Syurga yang kekal abadi, kandidat dijamin akan memperoleh training outdoor dan indoor, berupa :
1. Nikmat kubur.
2. Jaminan perlindungan di Padang Mahsyar.
3. Keselamatan meniti Sirath-al mustaqim.

Syurga memiliki berbagai kenikmatan yang tidak dapat dibandingkan dengan kenikmatan dunia. Rasulullah bersabda, “Demi Allah, dunia ini dibanding akhirat ibarat seseorang yang mencelupkan jarinya ke laut; air yang tersisa di jarinya ketika diangkat itulah nilai dunia” (HR Muslim). Nikmat yang lebih indah dari syurga adalah ‘merasakan’ ridha Allah dan kesempatan merasakan ‘wajah’ Allah, inilah puncak segala kenikmatan, inilah kenikmatan yang tak mampu dibayangkan manusia, yaitu keindahan menikmati sifat-sifat dan kalam murni Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

UNTUK POSISI B DIPASTIKAN AKAN MENIKMATI BERAGAM KESEMPATAN DIBAWAH INI

Kandidat dipastikan mendapat berbagai fasilitas Neraka berupa alam terbuka dengan fasilitas pemanas ruangan yang bertemperatur sangat luar biasa panasnya. Bahkan bila sebutir pasir neraka dijatuhkan ke muka bumi maka mengeringlah seluruh samudera di muka bumi ini dan mendidihlah kutub es yang ada di muka bumi ini. Bahkan bila seseorang dikeluarkan dari dalamnya sekejab kemudian dipindahkan ke tumpukan api unggun yang menyala-nyala di muka bumi ini maka iapun akan merasa lega.
Neraka sangat luas, jadi para pelamar posisi ini tidak perlu khawatir tidak kebagian tempat. Para pelamar posisi ini juga tak perlu khawatir segera mati kalau dibakar, karena tubuh kita akan dibuat sedemikian rupa hingga mampu memuai kalau dibakar (seperti kerupuk bila digoreng). Rasulullah saw bersabda, “Di neraka gigi seorang kafir akan (memuai) hingga sebesar gunung Uhud, dan (tebal) kulitnya membentang sejauh tiga hari perjalanan” (diriwayatkan oleh Abu Hurairah, HR Muslim). Dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda, “Neraka dipegang oleh tujuh puluh ribu tali, dan setiap talinya di pegang oleh tujuhpuluh ribu malaikat” M(HR Muslim). Rasulullah saw bersabda, “Allah mempunyai malaikat yang jarak antara kedua belah matanya adalah sepanjang seratus tahun perjalanan” (Abu Daud, Ibn Hanbal).

Oh, ya. Fasilitas ini juga meliputi makanan gratis yang mampu membakar isi perut, minuman yang mampu membocorkan usus serta fasilitas kolam renang gratis yang berisi nanah dan darah. Beberapa pembantu gratis juga disiapkan untuk menyayat lidah orang-orang yang suka menyakiti hati orang lain, maupun menyeterika perut orang-orang yang tidak membayar zakat.

Selain fasilitas tersebut, para kandidat akan melewati masa training yang lamanya mencapai ribuan tahun, yaitu :

1. Training indoor didalam kubur berupa siksa kubur dan ‘hidup’ dalam kesengsaraan ditemani ular dan makhluk aneh lainnya serta wajah-wajah buruk selama bertahun-tahun hingga ribuan tahun di alam barzakh tergantung kualitas amal ibadahnya dan dosa-dosa yang ia lakukan.
2. Training outdoor dilakukan di padang Mahsyar selama ribuan tahun, dalam suasana kepanikan dan huru-hara yang luar biasa. Bapak, ibu, anak dan saudara-saudara kita tak mampu menolong kita karena setiap orang sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Bahkan para nabipun tidak mampu menolong, kecuali nabi Muhammad SAW yang akan menolong umatnya yang rajin bersholawat padanya.

SYARAT-SYARAT PELAMAR

- Tidak diperlukan ijazah
- Tidak diperlukan koneksi atau uang sogok.
- Tidak perlu bawa harta
- Tidak perlu berwajah cantik, ganteng, berbadan tegap atau
seksi.
Cukup membawa dokumen asli dari keimanan dan amal karya Anda sendiri.

WAKTU WAWANCARA :

Wawancara tahap 1, dilakukan 7 langkah setelah pelayat terakhir meninggalkan kuburan Anda. Sabda Rasulullah SAW: "Sesungguhnya bila jenazah seseorang diletakkan di dalam kubur,maka jenazah itu mendengar suara sandal orang-orang yang mengantarnya ke kuburan pada saat mereka meninggalkan tempat itu (hadist hasan yang diriwayatkan oleh Ahmad Hanbal). Perlu diketahui jadwal wawancara Anda ini sudah ditentukan sejak roh ditiupkan ke tubuh Anda semasa dalam kandungan ibu.

Wawancara tahap 2 : Hanya Allah lah yang tahu.


LOKASI DAN LAMA WAWANCARA

Wawancara tahap I, dilakukan di dalam kubur (alam barzakh) selama beberapa menit hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya.
Wawancara tahap II, dilakukan pada hari penghisaban (hari perhitungan) selama beberapa hari hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya. Dalam salah satu haditsnya Rasulullah pernah bersabda bahwa jarak waktu masa pengadilan antara orang-orang kaya dan orang-orang miskin adalah 500 tahun. Berbahagialah Anda yang miskin selama di dunia, yang memiliki sedikit harta untuk diminta pertanggungjawabannya (karena sebutir nasi yang Anda buang akan diminta pertanggungjawabannya).

PEWAWANCARA:

Wawancara tahap I, dilakukan oleh Malaikat Mungkar dan Nakir.
Wawancara tahap II, dilakukan langsung oleh sang Penguasa Hari Kemudian

WAWANCARA HANYA BERISI 6 PERTANYAAN :

1. Siapa Tuhanmu ?
2. Apa agamamu ?
3. Siapa nabimu?
4. Apa kitabmu?
5. Dimana kiblatmu ?
6. Siapa saudaramu?
Sungguh 6 pertanyaan yang sangat mudah, tapi sayangnya tidak bisa dihapal dari sekarang karena keimanan dan amal kitalah yang akan menjawabnya.


CARA MELAMAR:

Sekalilagi, ini benar-benar rekrutmen yang sangat istimewa, tidak perlu melamar, siapa saja dijamin diterima, bahkan untuk melamarpun Anda akan dijemput secara khusus. Dijemput oleh makhluk sekaliber malaikat yang bernama Izroil. Ia akan menjemput anda kapan dan dimana saja (bisa jadi sebentar lagi).


BENARKAH LOWONGAN INI ?

Simaklah hadits dibawah ini, sesungguhnya terlalu banyak rahasia alam ini yang tidak mampu kita ketahui, apalagi mengenai akhirat.
Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya aku mampu melihat apa yang tak sanggup kalian lihat. Kudengar suara gesekan dilangit (berkriut-kriut), langit sedemikian padatnya, tak ada tempat kosong bahkan seluas empat jari sekalipun karena langit dipenuhi para malaikat yang sedang bersujud kepada Allah SWT. Demi Allah ! Sekiranya kalian mengetahui apa yang aku ketahui (tentang akhirat), niscaya kalian tidak akan pernah tertawa sedikitpun, bahkan kalian pasti akan banyak menangis (karena takut). Dan niscaya kalian tidak akan pernah bisa bersenang-senang dengan istri-istri kalian, dan niscaya kalian akan keluar berhamburan ke jalan-jalan (berteriak) untuk memohon (ampun) dan memanjatkan doa kepada Allah (meminta perlindungan dari bencana akhirat) yang akan Dia timpakan” ( HR Tirmidzi & Al-Bukhari)

Sementara jutaan Malaikat dengan penuh rasa takut dan hormat sedang bersujud kepada Allah, dan sementara Malaikat peniup Sangkakala sudah siap di depan trompetnya sejak alam ini diciptakan, sementara itu pula masih banyak diantara kita yang masih terlena dengan dunia ini. Tidak sadar ia bahwa dirinya sedang masuk dalam program penerimaan lowongan yang ada di akhirat.

MAU MELAMAR KE POSISI B ?
Mudah saja, hiduplah sesuka anda...

Baca Selengkapnya......

Ada Berjuta Orang Baik Yang Tidak Kita Kenal

Di Baqi' yang hening, kampung kecil di pinggiran Madinah, Rasulullah seperti biasa menyampaikan nasehat-nasehatnya. "Siapa yang pada hari ini mengeluarkan shadaqah, maka aku akan memberikan kesaksian baginya di sisi Allah pada hari kiamat," begitu Rasulullah mengabarkan berita gembira.
Tak lama, datang seorang penduduk. Orang itu begitu hitam kulit mukanya, paling pendek diantara penduduk yang lain. Bahkan lelaki itu selama ini dianggap paling hina diantara mereka. Lelaki itu datang membawa seekor unta yang sangat bagus. Tidak ada seekor unta pun yang lebih bagus dari unta miliknya.
"Apakah unta ini untuk shadaqah?" tanya Rasulullah.
"Benar wahai Rasulullah," jawab lelaki itu.
Tiba-tiba, ada orang yang berkomentar mengejeknya, "Dia menshadaqahkan untanya? Padahal unta itu lebih bagus dari dirinya?"
Mendengar perkataan itu. Rasulullah tidak senang dan berkata, "Kamu sangat keliru, itu tidak benar. Bahkan orang ini lebih baik dari dirimu dan dari untanya. engkau keliru."
Rasulullah bahkan mengulang perkataan itu tiga kali. Lalu menambahkan, "Beruntunglah orang yang zuhud, dan juga berusaha, beruntunglah orang yang zuhud dan juga berusaha."
Begitulah, lelaki hitam dan penduduk Baqi' itu, adalah fragmen tentang orang baik yang dilecehkan. Ia bukan saja tidak terkenal, bahkan ia dianggap paling hina di antara sesama warga kampung itu. Wajahnya hitam, tubuhnya pendek. Untanya lebih "ganteng" dari dirinya.
Pola pikir "Lelaki pendek, hitam, lebih jelek dari untanya" seperti itu, sesungguhnya hari-hari ini begitu mewabah. Kita hidup di tengah masyarakat yang hanya melihat harga orang lain dari tampilan luarnya. Maka disini berlaku hukum ketenaran, keterkenalan, kemasyhuran. Sesuatu yang sangat mudah direka-reka oleh industri media yang menggurita. Raksasa media hanya punya satu bahasa: bila kamu tidak terkenal, maka kamu bukan siapa-siapa. Kamu, hanyalah "Lelaki pendek, hitam, yang lebih jelek dari unta".
Industi media semakin mengokohkan, bahwa menjadi terkenal saat ini tidak harus karena kebaikan. Ia bisa membuat yang buruk tampil terkesan baik, alami, manusiawi, dan bagian dari hak asasi. Sebaliknya, ia bisa pula menampilkan orang-orang baik, dalam format yang kumal, lusuh, dan tak punya gairah hidup.
Semua itu telah memaksa orang dengan perlahan namun sangat massif, untuk merekam dibawah alam sadarnya, bahwa orang-orang besar ialah mereka yang berulang-ulang muncul di televisi, tampil diatas panggung, menyeruak di atas pentas. Maka segalanya menjadi sumpek dan sangat terbatas. Padahal, ada berjuta orang baik yang tak kita kenal. Ada berjuta orang baik yang tak pernah dikenal. Ada berjuta orang baik, yang seumur hidupnya, hingga akhir hayatnya, tak pernah sedetikpun muncul di televisi.
Memahami prinsip ini sangat penting. Tidak semata soal ketika menghormati sesama. Lebih dari itu, sikap ini, kali pertama kepentingannya adalah untuk kita sendiri. Ialah agar kita tidak pernah sedikitpun merasa lebih baik dari orang lain, dalam hal apa saja. Agar kita tidak mengukur kebaikan dengan kacamata diri sendiri. Selalu memandang bahwa orang lain tidak sebaik dirinya. Sungguh, itu adalah kesalahan besar.
Dunia yang luas ini, semestinya memberi kita ruang kesadaran, bahwa ada begitu banyak orang yang tak kita kenal. Terlebih orang-orang baik diantara mereka. Berapakah saudara kita? Yang dengan mudah kita eja nama-namanya? Berapakah sahabat, kenalan, teman dan karib kerabat kita? Yang dengan ringan bisa kita sebut namanya? Seratus, dua ratus? Seribu? Kawan bermain di masa sekolah saja, mungkin kita sudah lupa.
Seperti perlombaan di awan yang gelap, seperti itulah hidup kita. Kita semua berlari, mengejar apa yang layak kita persembahkan untuk kehidupan akhirat kelak. Baik buruk, ke surga atau ke neraka. Begitupun orang lain. Disini, di negeri ini, atau di negeri asing nun jauh disana. Di sekitar kita, atau jauh di pelosok-pelosok desa. Dalam lari yang panjang di medan amal itu, kita tidak pernah tahu, sejauh mana orang lain yang berjuta-juta jumlahnya di dunia ini, telah sampai pada kadar kebaikannya.
Dalam makna yang lebih mendalam, Rasulullah, seperti disampaikan Anas bin Malik, bersabda, "Berapa banyak orang yang kusut dan berdebu, memakai selembar pakaian lusuh, yang tidak mengundang perhatian, namun sekiranya ia bersumpah atas nama Allah, niscaya Allah mengabulkannya." (HR. Turmudzi)
Siapapun kita, sejujurnya kita bukan siapa-siapa. Dilihat dari kenyataan bahwa ada berjuta orang lain disana, yang mungkin tidak pernah kita kenal selamanya. Sangat mungkin diantara mereka, adalah orang-orang yang jauh lebih baik, lebih terhormat, lebih banyak kebajikannya, lebih luas pengetahuannya, lebih khusyu' penghambaannya, dan lebih kuat pengharapannya kepada Allah SWT daripada kita.
Syafi'i sendiri, mengajarkan kepada kita, bahwa menjadi baik, tidak harus terkenal, ketika ia berkata, "saya ingin sekali manusia mengetahui ilmu ini, dan tidak menisbahkannya sedikitpun pada saya selama-lamanya" Ia lantas memberi alasan, "Agar aku diberi pahala karenanya, dan mereka tidak memuji aku."
Menjadi baik, tidak serta merta terkenal. Sebagaimana orang-orang terkenal, kesohor, bukan berarti ia orang-orang yang layak ditiru. Inilah adalah zaman dimana ketenaran bisa dengan modal murahan, termasuk menggadaikan kehormatan dan jati diri.
Di hari-hari yang penuh fitnah ini, kita harus yakin, ada begitu banyak orang yang tak pernah kita kenal, tapi mereka jauh lebih baik dari kita. Kesadaran ini, akan memacu dua hal sekaligus: kita akan terus berbenah, menata diri, dan meningkatkan kebaikan. Kedua, bahwa kita tidak boleh merasa cukup, merasa lebih baik, sebab, hanya kelak di akhirat, kita akan tahu, dalam persidangan massal seluruh penduduk bumi, apakah kita baik atau tidak baik.
Ada banyak orang baik yang memilih tidak dikenal. Mereka mencintai pilihan hidup yang juga dicintai Allah, seperti disabdakan Rasulullah, "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang sembunyi-sembunyi, miskin, bertakwa dan berbuat kebajikan. Jika mereka tidak tampak maka mereka tidak dicari orang, dan apabila mereka tampak mereka juga tidak dikenali orang. Hati mereka adalah pelita-pelita petunjuk. Mereka keluar dari segala cobaan yang buta dan gelap."
Ada berjuta orang-orang yang memilih jalan itu. Ya, ternyata, ada berjuta orang baik yang tak kita kenal.

Dari buku karangan Ahmad Zairofi AM, Tarbawi Press, dengan judul yang sama

Baca Selengkapnya......

Sabtu, 10 Mei 2008

Ahad, 11 Mei 2008

Hari ini satu lagi sahabatku, teman seperjuanganku gugur lagi. Jatuh di jalan dakwah yang keras dan berbatu ini. Sedih, itu yang kurasakan. Satu demi satu pejuang di jalan ini berjatuhan. Kenapa sih ini mesti terjadi ? Begitu sulitkah bergabung dengan partai yang sahih ? Perjuangan ini memang keras, memang tidak sekeras dan sekejam ketika masa Rasulullah dahulu, tapi perjuangan ini begitu menyita tenaga dan air mata. Jika aku mengikuti perasaanku mungkin aku pun sudah jatuh sekarang. Kadang, ada saat-saat di mana aku ingin berhenti. Tapi, kemudian aku ingat apa tujuan aku berada di sini, mengapa aku mau bergabung di sini. Lalu, aku kemudian ingat apa sih yang membuat aku ingin berhenti. Bukan karena idenya yang salah, tapi lebih karena orang-orang yang ada di dalamnya. Ada oknum-oknum pemimpin umat yang mungkin belum sanggup untuk memimpin umat namun dia dipercaya bisa untuk belajar dengan cepat. Kadang, proses belajar memerlukan pengorbanan, tapi pantaskah jika orang lain yang dikorbankan ?

Kadang kita ingin protes dan mencoba mengajukan keberatan. Tapi, sudah pantaskah kita untuk merasa berat ? karena mungkin jika kita dalam posisi yang sama, kita tidak dapat melakukan dengan lebih baik. Jujur saja, dalam bulan-bulan terakhir ini aku sendiri merasa sendiri, sepi bahkan aku merasa sudah terlepas dari kewajiban-kewajibanku. Salatku gak lagi bener, bahkan aku tidak merasa berat meninggalkan beberapa kewajibanku. Makanya, aku seperti orang kehilangan arah, tidak tahu harus menuju ke mana. Jika ini dibiarkan terus, bukan tidak mungkin aku akan hancur berkeping-keping. Aku meminta ampun kepada Allah, tapi anehnya tidak merasa bersalah dalam hati. Aku takut masuk nerakaNya, tapi anehnya tidak berat untukku meninggalkan kewajibanku kepada-Nya.

Namun, aku tetap bertahan di sini, di harakah ini. Karena aku tahu ide-idenya tidak ada yang salah. Karena aku tahu ideologi ini telah mengubahku 180 derajat. Aku menjadi diriku yang seperti sekarang karena agama ini telah mengubahku menjadi manusia yang sesungguhnya. Manusia berguna yang tahu tujuannya di dunia.

Biarlah air mata yang jatuh hari ini menjadi saksi bahwa di hatiku ada setitik penyesalan atas segala kekeliruan yang telah kulakukan.

Baca Selengkapnya......

Jumat, 02 Mei 2008

Curhat

Assalamu'alaikum......
Duh, lama..... banget rasanya gak posting di sini (padahal baru posting sekali juga, hi..hi.. ). Tapi, aku sudah bertekad, ni blog akan dioptimalkan mulai sekarang. Pengennya sih bener-bener di jadiin diary, jadi ajang curhat kalo-kalo ada yang mo diceritain. Semoga bisa ngambil hikmah, dapatin pengalamannya, dll.

Baca Selengkapnya......