Kamis, 01 April 2010

Rokok...Oh...Rokok....

Saya dari dulu berpendapat bahwa orang yg merokok adalah orang yg tidak bisa menghargai dirinya sendiri. Jika sudah begitu, tentu orang tersebut juga tidak bisa menghargai orang lain kan? Bagaimana bisa dia menghargai orang lain, jika apa yg dilakukannya, yaitu merokok justru lebih membahayakan orang lain daripada dirinya sendiri. Jika hanya dirinya sendiri yang sakit atau mati, sih gak masalah. Tapi, jika hal tersebut justru mengakibatkan kanker atau bahkan kematian bagi orang lain, kan berabe tuh....


Kerugian akibat merokok bukan hanya dari sisi kesehatan, tapi juga mencakup kerugian ekonomi, politik dan agama. Lho, kok bisa?? Ya, bisa donk, mari kita lihat fakta-fakta berikut:
1. Total penduduk dunia 6.5 Milyar.
2. Total Muslim dunia 1.3 Milyar.
3. Total perokok di dunia 1.15 Milyar.
4. Total Muslim yang merokok tidak kurang dari : 400 juta orang dan 140 juta orang adalah kaum Muslimin di Indonesia.
5. Produser rokok terbesar di dunia adalah Phillip Morris.
6. Donasi Phillip Morris kepada Israel adalah 12% dari profit yang mereka raih.
7. Kalau kaum Muslimin yang merokok menghabiskan satu bungkus/hari, berarti mereka membakar 400 juta bungkus rokok/hari.
8. Kalau harga rokok rata-rata $ 1.00/bungkus, berarti konsumsi mereka untuk rokok $ 400 juta/hari
9. Kalau 50% kaum Muslimin yang merokok membeli produk Philip Morris, berarti mereka menghisap 200 juta bungkus rokok produk Philip Morris/hari.
10. Total dana kaum Muslim yang masuk ke Morris sekitar $200 juta/hari
11. Rata-rata keuntungan rokok produk Philip Morris : 10% /bungkus
12. Berarti profit Philip Morris dari belanja rokok kaum Muslimin $ 20 juta/hari
13. Dengan demikian, kamu Muslim yang merokok menyumbang ke Israel $ 2.4 juta/hari dan $ 28.8 juta/tahun atau $ 288 juta/10 tahun
Ini fakta terkait dengan sumbangan kaum Muslilimin di dunia kepada negera Yahudi. Bayangkan, mereka yang merokok membakar uang sebanyak $ 400 juta/hari, sambil merusak diri sendiri (kesehatan sendiri) serta menyumbang pula ke Israel. Padahal menurut para Mujahidin Palestina, untuk memerdekakan Palestina dan Masjid Aqsha dari penjajahan bangsa yahudi diperlukan dana $ 500 juta/tahun. Sedangkan orang yang merokok menghabiskan untuk belanja rokok saja $ 400 juta/hari, atau sekitar $ 4.8 Milyar / tahun? Apakah ini perbuatan yang bisa diterima akal sehat? Apakah perbuatan ini tidak akan memancing murka Allah?
Dana yang dihabiskan untuk merokok akan lebih baik digunakan kepada hal-hal yang bermanfaat lainnya, di antaranya tabungan untuk menunaikan ibadah haji misalnya. Jika kita menabung setiap hari senilai satu bungkus rokok, atau sekitar Rp 10,000 maka uang kita akan terkumpul sebanyak Rp 300.000/bulan, atau sekitar Rp 3.6 juta pertahun. Dalam sepuluh tahun kita akan mampu menunaikan ibadah Haji yang biayanya tahun ini hanya sekitar Rp 30 juta.

Kalau ada orang yang merokok selam 30 tahun, maka orang tersebut akan mampu berangkat haji dan dengan dua orang anggota keluarga yang lain. Tapi, biasanya alasan yang keluar adalah saya belum bisa menunaikan ibadah haji karena Allah belum memberi rezki yang cukup. Faktanya adalah, orang yang merokok dengan sengaja membakar setiap hari sebagian rezki yang Allah berikan itu dan digunakan untuk merusak diri sendiri, orang-orang lain di sekitar Anda. Dan lebih miris lagi, secara tidak sadar mereka menyumbang kepada Israel yang sedang mencaplok tempat suci kaum muslimin sendiri dan setiap hari membunuh saudara-saudara mereka di Palestina?
Walaupun hukum merokok adalah mubah, namun besarnya mudharat akibat merokok menempatkan sang perokok sebagai orang yang kurang bersyukur akan nikmat Allah. Bahkan membahayakan kaum muslimin yang lain. Jangan sampai kita menjadi orang-orang yang lupa bersyukur kepada Allah. Sebagaimana janji Allah sebagai balasan orang-orang yang bersyukur dan mengingkari nikmat Allah:
"Jika kamu bersyukur pasti Kutambah nikmatKu kepadamu; sebaliknya jika kamu mengingkari nikmat itu, tentu siksaanku lebih dahsyat. (Ibrahim: 7)
Katakanlah: "Aku tidak meminta upah kepadamu atas seruanku ini, kecuali hanya kasih sayang dalam kekeluargaan. Siapa yang mengerjakan kebaikan, Kami lipat gandakan kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Penilai. (Ash-Syura: 23)
Wallahu’alam bishawab…..

Referensi: http://eramuslim.com/berita/tahukah-anda/believe-it-or-not.htm

Baca Selengkapnya......