Minggu, 23 Mei 2010

APA KAMU PUNYA MASALAH?

Setiap manusia pasti punya masalah, karena masalah itulah yang menjadikan hidup ini menjadi dinamis dan bermakna, bukan sekedar numpang lewat sebelum masuk ke alam berikutnya. Bahkan orang mati punya masalah, masalah apakah mereka akan masuk neraka atau surga nantinya padahal pada saat itu mereka sudah tidak punya kesempatan lagi untuk menambah pahala ataupun mengurangi dosa-dosa mereka, bahkan mereka sudah tidak punya kesempatan untuk berdo’a lagi agar anak cucu mereka bisa mengirimkan do’a ke kubur mereka untuk meringankan timbangan dosa-dosa mereka nantinya. Ini masalah besar, bukan?

Kalo orang mati saja punya masalah, apalagi manusia yang hidup, pastilah punya masalah yang jauh lebih besar dan kompleks karena mereka yang hidup masih diberi kesempatan untuk menambah pahala ataupun mengurangi dosa-dosa mereka selama di dunia. Karena itulah cobaan dan halangan yang datang bertubi-tubi seakan-akan tiada habisnya untuk menguji manusia apakah masih konsisten beribadah kepada Allah sementara mereka menghadapi ujian-ujian tersebut.

Dan ini sudah diberitakan Allah dalam Al-Qur’an bahwa orang-orang yang beriman akan terus-menerus diuji selama mereka hidup dan istirahat orang-orang beriman tersebut adalah ketika kaki-kaki mereka sudah menginjak surga. Dan di situlah baru manusia tidak akan punya masalah.

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آَمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?" (QS. Al-Ankabut: 2)

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
"Dzat Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (QS. Al-Mulk: 2)

Karena itu, jangan pernah menganggap bahwa ketika tingkat keimanan seseorang sudah tinggi, maka dia tidak akan punya masalah lagi dengan hidupnya. Justru semakin tinggi pohon, semakin kencang anginnya. Semakin tinggi tingkat keimanan seseorang, maka cobaan yang diberikan Allah akan semakin berat. Dan ketika saat itu tiba, seorang manusia akan sangat membutuhkan manusia lainnya untuk menguatkan dan membantu dia menyelesaikan masalahnya. Maka, jangan berasumsi bahwa seseorang yang tinggi keimanannya tidak perlu dibantu lagi dalam sisi tausiyah dan bantuan lainnya, karena justru mereka sangat membutuhkannya. Apalagi buat orang-orang yang masih belum sempurna syakhsiyahnya, sehingga belum bisa menyelesaikan seluruh permasalahannya sesuai aturan Allah.

Maka, jangan tinggalkan mereka, kawan, sodara-sodara kita pastilah mempunyai masalah dalam hidupnya. Dan kadang yang mereka perlukan hanya tempat bercerita dan itu bisa kita mulai dengan bertanya, “Apa kabarmu hari ini, ukhti sholehah? Adakah masalah yang sedang kau hadapi?”

Jangan beranggapan bahwa orang-orang beriman (pengemban dakwah) adalah orang-orang yang bisa menyelesaikan masalahnya sendiri dan harus dibiarkan sendiri. Justru, keadaan mereka saat itu adalah yang paling rapuh yang akan dimanfaatkan oleh setan untuk memalingkan mereka dari jalan yang benar ini. Karena itu, bantu mereka dalam menyelesaikan masalah-masalah mereka, paling tidak berikan empati dan simpati terhadap permasalahan mereka.

0 komentar: