Rabu, 04 Agustus 2010

Poros Kehidupan


Saudaraku, tahukah apa artinya menjadikan dakwah sebagai poros?

Artinya memilih dan melakukan setiap aktivitas dengan mempertimbangkan bahwa dakwah akan tetap terlaksana bagaimanapun keadaannya.

Artinya tidak akan mengambil jalan kompromi atau jalan tengah hanya agar tidak ada satupun kepentingan kita yang terkorbankan.

Artinya tetap melaksanakan dakwah tanpa takut akan hinaan orang-orang yang menghina, celaan orang-orang yang mencela, dimarahi orangtua, kehilangan pekerjaan, kehilangan teman-teman bahkan kehilangan nyawa sekalipun.

Karena pada dasarnya kita telah membeli surga Allah dengan harta dan jiwa kita.

Maka, yang kita takutkan bukanlah kehilangan pekerjaan sehingga tak ada uang untuk makan hari ini.
Bukanlah kemarahan orangtua karena kita menomorduakan kuliah atau pekerjaan kita setelah dakwah.
Bukan pula kehilangan teman-teman karena kita lebih memilih untuk berdakwah hari ini daripada “nongkrong” bersama mereka.

TAPI…….
Yang kita takutkan adalah amarah Allah ketika kita menomorduakan kewajiban dakwah ini,
Takut akan azab Allah yang menggantikan surga yang tadinya ingin kita beli dengan harta dan jiwa kita.


Jadi……
Tunggu apa lagi saudaraku?
Jangan menunggu hingga malaikat Izrail datang………
Bahkan jangan menunggu hingga kiamat tiba……
Dan kita baru tergesa-gesa ingin segera menunaikan kewajiban ini
Setelah semuanya terlambat
Dan tidak ada artinya lagi……

0 komentar: